Waspada Hoax Jelang Pemilu 2024

Oleh: Intan Anggreaeni S

Menjelang pesta demokrasi 2024 banyak ditemukan kasus penyebaran berita palsu atau hoax di masyarakat. Lonjakan kasus tersebut biasanya dipicu karena persaingan antar paslon sehingga banyak yang memanfaatkan momentum ini untuk menaikan image masing masing paslon guna mendapatkan suara terbanyak dari masyarakat. Berita hoax merupakan sebuah informasi yang belum jelas kebenarannya bahkan terkadang berita hoax berisikan sebuah pemberitaan yang dimanipulasi oleh oknum tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkannya.

Maraknya penyebaran berita hoax ini biasanya dimulai ketika ada ada moment besar seperti pemilu. Ada beberapa faktor sebenarnya yang melatar belakangi banyaknya peredaran berita hoax yaitu karena literasi masyarakatnya yang masih rendah, ketidakrukunan antar masyarakat, dan tidak dilakukannya cek ulang informasi sebelum disebarkan ulang. Faktor yang terakhir tersebut merupakan salah satu penyebab semakin banyaknya berita hoax yang tersebar karena masyarakat kita umumnya mereka tidak menerapkan prinsip saring sebelum sharing.

Penyebaran berita hoax di masyarat tentunya akan menimbulkan persoalan baru seperti hubungan antar masyarakatnya yang tidak lagi harmonis hingga bisa saja menimbulkan kerusuhan yang dapat menelan korban jiwa. Dari pihak kepolisian sendiri juga sudah menghimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap setiap informasi yang diterimanya lakukan cek ulang kebenaran informasi sebelum menyebarkan berita tersebut.

Perlu adanya kordinasi dan kerja sama yang solid antara masyarakat dan tim keamanan untuk menggulangi pemberitaan hoax ini. Literasi media juga harus semakin genjar dilakukan agar masyarakat semakin melek akan bahaya dari hoax dan mengerti bagaimana sikap yang seharusnya mereka lalukan ketika menghadapi persoalan tersebut. Beredarnya berita hoax tidak akan selesai dalam kurun waktu satu atau lima tahun ke depan. Karena isu tersebut akan selalu berkembang dan menghantui kita. Oleh karenanya diperlukan kesiapan masyarakat akan hal tersebut terutama pada kondisi menjelang pemilu seperti ini.

Pada waktu menjelang pemilihan umum biasanya tingkat hoax akan melonjak tajam karena biasanya penyebaran berita hoax akan di dasari oleh kepentingan pribadi suatu golongan. Sehingga untuk menghindarinya alangkah lebih baiknya kita melakukan cek ulang atas infomasi tersebut mulai dari laman beritanya, foto, maupun video unggahan yang ada, dan apabila informasi tersebut dirasa telah mengganggu ketertiban umum maka dapat dilaporkan langsung pada pihak yang berwenang. 

Allah SWT telah menjelaskan tentang pentingnya betabayyun sebelum mempercayai sebuah informasi, hal itu telah dilelaskan dalam surah Al-Hujurat ayat 6 Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” Melalui tabayun, kita menjaga kwalitas kemanusiaan kita. Kwalitas kemanusiaan tertinggi adalah akal sehat. Banyak konflik dan kerusakaan terjadi karena menggadaikan akal sehat. Mudah terjebak pada emosi, tanpa menyaring dan sharing informasi yang diterima. Ciri keberagamaan yang baik itu mendamaikan dan menyejukkan, bukannya melestarikan dendam dan permusuhan.

Seni Ukir Jepara dan Nilai Keabsahan Kebesaran Allah SWT

Oleh Shofi Nur Hidayah

Berbicara tentang Kota Jepara, mungkin tidak akan lepas dari seni ukir yang begitu menyatu dengan kota tersebut. Jepara seolah menjadi ibu bagi seni ukir dan juga para pengerajin yang tinggal di sana. Kegiatan mengukir dan memahat untuk dijadikan mebel atau karya seni memang sudah dilakukan sejak bertahun-tahun lamanya. Kegiatan ini diwariskan dari generasi ke generasi, bahkan mayoritas penduduk Kota Jepara berprofesi sebagai pengerajin ukir. Hasil seni ukir yang dihasilkan sudah tersebar keseluruh negeri bahkan hingga ke mancanegara.

Rupanya kebiasaan memgukir dan melukis sudah ada sejak zaman Raja Brawijaya dari Kerajaan Majapahit, menurut legenda masyarakat setempat. Dilansir dari laman  Indonesia.go.id Raja Brawijaya pernah memanggil ahli lukis dan ukir bernama Prabangkara untuk melukis sang istri dalam keadaan tanpa busana, tetapi harus mengandalkan imajinasinya tanpa melihat objek yang sebenarnya yakni sang permaisuri Raja. Prabangkara melakukan tugasnya dengan baik, lukisannya benar-benar indah tapi terdapat tahu cecak yang nampak seperti tahi lalat.

Raja Brawijaya pun marah karena letak tahi lalat di lukisan itu sama persis seperti aslinya. Dia kemudian menghukum Prabangkara dengan mengikatnya di layang-layang dan menerbangkannya. Prabangkara laku jatuh di Kota Jepara tepatnya di belakang gunung, yang kini dikenal dengan Desa Mulyoharjo. Prabangkara kemudian mengajarkan masyarakat setempat mengukir dan melukis, sehingga keahlian tersebut masih ada hingga zaman sekarang.

Ukiran Jepara sudah ada sejak zaman pemerintahan Ratu Kalinyamat sekitar tahun 1549. Ada banyak pihak yang berperan besar dalam perkembangan seni ukir di zaman tersebut. Diantara orang-orang tersebut ada Retno Kencono (anak Ratu Kalinyamat), menteri Kerajaan Sungging Badarduwung dari Campa, dan sekelompok pengukir daerah Belakang Gunung yang bertugas melayani kebutuhan ukir keluarga Kerajaan. Sepeninggal Ratu Kalinyamat, perkembangan seni ukir di Jepara sempat mangkrak dan kembali hidup di zaman RA. Kartini.

Melihat kondisi perekonomian pengerajin yang tidak beranjak dari kemiskinan, membuat Kartini berinisiatif memasarkannya ke luar kota dan hasilnya cukup memuaskan. Akhirnya diketahuilah kualitas karya seni ukir Jepara ini di kanca lokal hingga mancanegara dan memang mampu mengembalikan ekonomi para perajin seni ukir Jepara.  Seni ukir juga tidak hanya cerminan dari budaya lokal saja, seni ukir ini juga bisa berkolaborasi dalam aspek keagamaan.

Dimana mimbar Masjidil Al Aqsa, Palestina juga pernah di ukir replikanya oleh warga Jepara. Yakni Nuruddin Zanki, dia bersama empat orang temannya mengerjakan ukiran tersebut selama lima tahun lamanya. Replika mimbar Masjidil Al Aqsa itu dikerjakan karena sebelumnya mimbar masjid pernah dibakar oleh Israel pada tahun 1969.  Hal ini membuktikan bahwa budaya lokal bisa bersatu padu dengan unsur kesilaman. Kita perlu melestarikan dan menjaga budaya yang ada. Serta memiliki rasa bangga dan mencintai budaya tersebut sebagai bentuk rasa syukur pada Allah SWT karena diberikan keberkahan pengetahuan yang berlimpah khususnya dalam kreativitas melestarikan budaya yang ada. Sebab budaya pun tidak akan pernah ada jika tanpa campur tangan Allah SWT. kekayaan budaya, merupakan bukti kebesaran Allah. Menjaga, melestarikan, serta mengembangkan budaya merupakan bukti syukur sekaligus kekaguman kepada yang maha kaya. Menafikan budaya sendiri, kemudian hanya menerima satu budaya (arab) atas nama agama, justru merendahkan martabat agama itu sendiri, karena menafikan kebesaran dan kekayaan Allah SWT.

Kekerasan anak akan jadi trauma yang sulit dihilangkan

Oleh : Khanifah Auliana

Akhir-akhir ini banyak pemberitaan tentang kasus kekerasan yang terjadi pada anak usia dini. Pelakunya bukan hanya dari orang luar saja, bahkan ada yang sampai dari keluarganya sendiri. Peristiwa itu begitu mengiris hati yang melihatnya ketika seorang anak yang seharusnya dijaga dengan baik malah diperlakukan dengan tidak manusiawi. Beredar pula berita tentang seorang anak yang meninggal karena dipukuli oleh ibunya sendiri, sungguh sangat tidak menyangka jika hal tersebut terjadi.

Sampai kapanpun orangtua adalah tiang penting bagi anak-anaknya untuk tumbuh kembang mereka hingga dewasa nanti. Namun sekarang banyak kejadian kekerasan anak yang seharusnya sangat dilarang. Kita memang tidak tahu sebab dari adanya tindakan kekerasan tersebut namun sebagai manusia yang diberi akal sehat sebaiknya memikirkan dengan logika bagaimana kondisi anak-anak jika mereka merasakan kekerasan yang tidak patut dilakukan. Orang dewasa saja akan merasakan sakit apabila mendapat kekerasan fisik apalagi anak-anak yang menerima kekerasa itu, dampaknya akan sangat berpengaruh sampai ia dewasa nanti.

Sebagai masyarakat yang berpedoman pada agama, seharusnya kita semua mengevaluasi satu sama lain terkait pentingnya menangani kekerasan pada anak. Sudah banyak terjadi dari mulai di perkotaan hingga desa terpencil sekalipun. Kekerasan tidak bisa dibenarkan dan harus di cegah jika tidak maka anak-anak akan dibayangi-bayangi rasa takut dan trauma luarbiasa karena sulit untuk melupakan memori yang kurang mengenakan. Sejatinya semua kekerasan memang di larang tidak hanya pada anak-anak maupun orang dewasa baik fisik atau pun perkataan. Majunya era globalisasi yang modern semakin menampakkan segala sudut berita yang ada di belahan dunia. Sampai-sampai kita semua tahu bahwa masih krisis kesadaran terhadap lingkungan dan antar sesama.

Kasus kekerasan anak yang baru-baru ini terjadi, saat anak berusia 5 tahun di ikat kaki dan tangannya lalu dipukuli oleh seluruh anggota  keluarganya sendiri. Mirisnya baru 2 tahun para tetangga dan orang-orang terdekat tahu mengenai kejadian itu. Betapa takutnya anak kecil yang tak berdosa diberi kekerasan yang membuat tubuhnya sampai lebam dan kurus. Dari kasus tersebut pentingnya kesadaran masyarakat dan pemerintah untuk saling mengedukasi supaya tidak terjadi hal buruk sedemikian rupa. Bahkan dalam Al-Qur’an saja sudah diterangkan terkait dilarangnya kekerasan terhadap anak.

 عَلَيۡكُمۡ‌ اَلَّا تُشۡرِكُوۡا بِهٖ شَيۡـًٔـــا وَّبِالۡوَالِدَيۡنِ اِحۡسَانًا‌ ۚ وَلَا تَقۡتُلُوۡۤا اَوۡلَادَكُمۡ مِّنۡ اِمۡلَاقٍ‌ؕ نَحۡنُ نَرۡزُقُكُمۡ وَاِيَّاهُمۡ‌ ۚ وَلَا تَقۡرَبُوا الۡفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنۡهَا وَمَا بَطَنَ‌ ۚ وَلَا تَقۡتُلُوا النَّفۡسَ الَّتِىۡ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالۡحَـقِّ‌ ؕ ذٰ لِكُمۡ وَصّٰٮكُمۡ بِهٖ لَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُوۡنَ

” Katakanlah (Muhammad), “Marilah aku bacakan apa yang diharamkan Tuhan kepadamu. Jangan mempersekutukan-Nya dengan apa pun, berbuat baik kepada ibu bapak, janganlah membunuh anak-anakmu karena miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; janganlah kamu mendekati perbuatan yang keji, baik yang terlihat ataupun yang tersembunyi, janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu mengerti. ( Surat Al-Anam ayat 151)

Diterangkan setiap seorang anak yang lahir sudah ada rezekinya sendiri-sendiri yang diatur oleh Allah langsung bahkan sebelum anak itu lahir. Jadi jangan merasa takut kekurangan ekonomi jika sudah memiliki anak apalagi sampai membunuh karena itu perbuatan yang keji dan haram. Berharaplah hanya kepada Allah, jangan risau dan khawatir tentang apapun kalau kita percaya semua akan teratasi dengan baik. Semua masalah yang terjadi pasti ada solusinya, begitu pula bagi para orangtua, anak adalah anugerah yang Allah kasih. Jagalah anak-anak dengan baik, sayangi dengan sepenuh hati dan ajari mereka dengan agama. Jangan sekali-kali mengasari atau melakukan kekerasan kepada anak, jika mereka tumbuh dewasa rasa trauma itu pasti akan tetap melekat dibenaknya. Jadi mulai sekarang terapkan perkataan yang baik-baik ke anak, ucapan adalah doa.

Implementasi Moderasi Beragama: Belajar Dari Masyarakat Papua

Implementasi Moderasi Beragama: Belajar Dari Masyarakat Papua

Penulis: Tim Hijratuna

Papua adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Nugini bagian barat, atau biasa disebut sebagai west New Guinea. Papua disebut sebagai Papua  Barat karena nama Papua bisa merujuk pada seluruh wilayah di Pulau Nugini, termasuk pula belahan timur negara tetangga yakni East New Guinea atau Papua Nugini. Papua juga terkenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan. Pulau Papua memiliki ekosistem yang beragam seta warisan budaya yang khas. Tak hanya itu, Papua juga menjadi rumah bagi banyak suku unik dan asli dengan berbagai bahasa, adat istiadat dan tradisi yang kaya khas masing-masing. Jika membahas tentang Papua, masih banyak orang yang salah kaprah dengan mengira bahwa provinsi ini cukup tertinggal dan tak tersentuh infrastruktur serta masih sangat kental akan kegiatan kesukuannya.

Padahal Papua tak jauh berbeda dari provinsi-provinsi lain yang ada di negara kita Indonesia. Provinsi Papua juga memiliki sarana dan prasarana yang sama seperti di beberapa provinsi di Pulau lainnya, hanya saja memang penduduk setempat masih menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan dan budaya yang mereka miliki. Alhasil Papua masih kental akan budayanya yang beragam, meski diterpa banyak pengaruh serta perubahan zaman. Hal itu pula yang menjadi alasan utama adanya toleransi yang kuat dan saling menghargai perbedaan di provinsi tersebut dalam hal apapun, termasuk toleransi antar umat beragama.

Pada tahun 2022 kemarin, tepatnya pada bulan Juli mahasiswa dari UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan mengikuti KKN Nusantara yang bertempat di Provinsi Papua. Pengalaman serta pelajaran yang tak ternilai juga mereka dapatkan, seperti bisa berbaur dengan masyarakat setempat yang memiliki pemikiran kritis terhadap isu-isu yang ada serta belajar bagaimana menghidupkan sebuah desa. Berbagai program kerja dan rangkaian kegiatan tercanangkan dengan baik serta maksimal dengan antusiasme warga setempat. Program kerja bisa lebih efisien pula karena keikutsertaan masyarakat dalam penyusunannya dan pemikiran kritis yang mereka miliki.

Berdasarkan keterangan dari Elok Widiana Sukmawati dan Sofyan mahasiswa UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan angkatan 2019, ada beberapa tantangan yang mereka hadapi selama berada di provinsi Papua. Hal ini lumrah terjadi, seperti halnya sebuah kegiatan di tempat-tempat baru. Mahasiswa dari luar Provinsi Papua tentu memerlukan adaptasi khususnya pada kendala bahasa, penerapan norma budaya yang berbeda dari tempat asal mereka. Serta bagaimana mereka harus berhati-hati dalam memilih dan mencari makanan halal, karena mayoritas penduduk di sana merupakan penganut agama Nasrani.

Selama kegiatan KKN berlangsung ada banyak pelajaran yang didapat, termasuk nilai-nilai moderasi beragama yang diimplementasikan oleh warga setempat dan menjadi sumber inspirasi bagi para mahasiswa. Selain sikap toleransi yang dijunjung tinggi, masyarakat juga masih sangat mencintai tanah air mereka. Ini bukan omong kosong belaka, karena masyarakat Provinsi Papua masih mempertahankan nilai-nilai budaya mereka serta menjalankan peraturan maupun kegiatan adat dengan baik. Semua masyarakat memiliki sikap tersebut, dibuktikan dengan ketaatan mereka terhadap peraturan-peraturan adat setempat oleh seluruh lapisan masyarakat.

Tak hanya itu, masyarakat Papua juga tidak mempermasalahkan perbedaan, adapun perkelahian atau konflik muncul karena konflik internal masyarakat atau suku. Biasanya ini terjadi karena perebutan wilayah atau miskomunikasi yang terjadi. Oleh karena itu, masyarakat memerlukan pendekatan dengan komunikasi interpersonal secara langsung dan intens serta dilakukan secara berkala. Sejatinya nilai-nilai moderasi beragama dapat dilakukan dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari, kita sebagai manusia yang hidup ditengah berbagai perbedaan haruslah saling menghargai. Menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang dimiliki sama seperti masyarakat Papua juga diperlukan. Dengan begitu kita bisa hidup berdampingan dnegan damai dan harmonis tanpa adanya perpecahan, itu lah tujuan utama dari adanya moderasi beragama.

Belajar dari Prewedding dan Kebakaran Savana Bromo

Kegiatan Prewedding memakai flare di Bukit Teletubbies sebabkan kebakaran hutan dan lahan di Bromo semakin menggila. Polisi sudah tetapkan seorang tersangka yang menjadi penanggung jawab prewedding tersebut. Sementara lima orang lainnya yang terdiri dari pasangan dan crew wedding organizer telah diperiksa sebagai saksi. Kepala BB TNBTS  Hendro Winarko menyampaikan bahwa ada enam titik api yang sudah dipastikan padam dan menyisakan satu titik api di Gunung Watangan. Dilansir dari detik jatim Hendro menyampaikan pihaknya sedang fokus pada proses pemadaman api dan asap.

Setelah proses tersebut selesai baru akan diadakan identifikasi terkait seberapa luas lahan yang terbakar. Dalam keterangannya juga disampaikan bahwa akan diadakan kajian ulang terkait pembukaan wisatawan ke Gunung Bromo. Kebakaran tersebut mengakibatkan api merambat hingga kawasan Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Malang. Kabag BB TNBTS, Septi Eka Wadhani mengkonfirmasi bahwa kebakaran hutan terjadi sejak Rabu September lalu dan meluas hingga ke kawasan Bromo Hillside. Kebakaran juga membentuk semacama garis api yang memunculkan asap cukup tebal.

Dalam kasus kebakaran Flare prewedding tersebut menjadi tamparan keras untuk kita semua supaya lebih bijak dalam bertindak agar tidak mengakibatkan kerugian orang lain dan alam. Sejatinya manusia hidup di muka bumi sebagai khalifah bertugas menjadi perlindungan bagi umat dan menjaga kelestarian ekosistem serta kemakmuran. Sehingga dalam tindak-tanduk perlu diperhatikan sebab-akibatnya, jangan sampai tindakan yang kita lakukan berdasarkan keinginan dan ego semata.

Dalam moderasi beragama terdapat nilai cinta tanah air yang perlu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, berdasarkan kasus kebakaran di Bromo kita dapat melihat dampak yang ditimbulkan bagi alam akibat dari kecerobohan dan pemenuhan ego manusia. Islam juga mengajarkan untuk tidak merusak lingkungan, Nabi muhammad SAW  telah bersabda dalam hadits riwayat An-Nasai, Ibnu Hibban, dan Ahmad yang artinya “Barang siapa menghidupkan tanah yang mati maka baginya pahala. Apa yang dimakan binatang darinya, maka itu baginya pahala sedekah.”

Berdasarkan hadits tersebut Rasulullah menegaskan bahwa kerusakan lingkungan akan berdampak bagi manusia itu sendiri. Pada dasarnya lingkungan tanpa adanya manusia akan tetap hidup, tetapi tidak dengan manusia yang tak mampu hidup tanpa adanya lingkungan. Sebagai manusia yang beriman baiknya kita menebarkan kedamaian dimanapun berada, sehingga sejalan dengan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW.

Kasus kebakaran Savana Bromo mengingatkan kita untuk bersikap moderat, dan tidak berlebih-lebihan. Sebelum melakukan sesuatu, berbagai dampak yang ditimbulkannya harus dipertimbangkan terlebih dahulu. Prewedding memang boleh-boleh saja, apalagi hanya dilakukan sekali seumur hidup. Meskipun begitu, jangan hanya atas nama sensasi, kemudian kita mempertaruhkan segalanya. Kelestarian alam untuk kehidupan adalah hal paling utama, dibandingkan sensasi yang sifatnya hanya sesaat.

KHUTBAH JUMAT – MENGHEMAT AIR UNTUK KEHIDUPAN DAN KEMANUSIAAN

KHUTBAH JUMAT

penulis : tim Hijratunaa

MENGHEMAT AIR UNTUK KEHIDUPAN DAN KEMANUSIAAN

الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, dan tak lupa sholawat serta salam kita sanjungkan kepada Rasulullah SAW, semoga kelak kita mendapatkan syafaatnya di yaumul akhir.

Hadirin semuanya pertama-tama kita tak lupa untuk selalu mengingat kepada pencipta alam semesta yaitu Allah SWT yang selalu memberikan nikmat dan keberkahan. Tak lupa untuk mematuhi segala perintah dan menjauhi larangannya. Salah satu nikmat dari Allah SWT yang tak ada batasnya yaitu Air, sumber kehidupan bagi seluruh makhluk di muka bumi ini. Air menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditinggalkan karena setiap harinya air digunakan untuk semua hal. Bukan hanya manusia saja yang butuh air namun semua makhluk seperti hewan bahkan tumbuhan sangat butuh air untuk tetap hidup. Namun nikmat yang diberikan Allah SWT dalam bentuk Air tersebut kadang kala di sia-siakan oleh manusia. Banyak yang berfikir jumlah air yang sangat tidak terbatas membuat kita lalai dan menggunakan air berlebihan. Dalam sebuah hadis Rasulullah senantiasa mengingatkan agar kita semua bisa menghemat air.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَضَّأُ بِالْمُدِّ، وَيَغْتَسِلُ بِالصَّاعِ، إِلَى خَمْسَةِ أَمْدَادٍ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu dengan satu mud (air) dan mandi dengan satu sha’ sampai lima mud (air)” (HR. Bukhari no. 198 dan Muslim no. 325).

Riwayat hadis tersebut mengingatkan bahwa Rasulullah jika hendak berwudhu saja sangat mempertimbangkan jumlah air yang akan digunakan jadi bisa menghemat air. Rasulullah mengajarkan penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari harus menghemat. Meskipun pandangan kita jumlah air di dunia ini sangatlah banyak tapi tidak boleh berlebihan menggunakannya karena hal tersebut sangat dilarang oleh Allah SWT. Selain itu jika seluruh manusia di dunia berlebihan menggunakan air atau boros air memungkinkan di masa depan nanti bumi bisa kekeringan karena jumlah air semakin sedikit. Pengaruh air yang semakin berkurang pastinya akan berpengaruh pula pada kelangsungan makhluk hidup di bumi. Musibah Kekeringan bisa terjadi dimana-mana menimbulkan masalah besar lainnya seperti dehidrasi masal, kelaparan hingga aktivitas keseharian terhenti total.

Persoalan tentang air juga di terangkan dalam Al-Qur’an surat Al-anbiya ayat 30.

اَوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنٰهُمَاۗ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَ

Artinya : “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?”

Penggalan ayat tersebut memiliki 3 makna penafsiran yaitu yang pertama Allah menjanjikan keberlangsungan hidup seluruh manusia dari air. Kedua Allah menjamin hidup seluruh makhluknya. Ketiga Allah menjadikan Air sebagai sumber kehidupan.

Menghemat air menunjukkan keperdulian kita terhadap kehidupan dan kemanusiaan. Air merupakan sumber kehidupan. Melalui air, pertanian bisa produktif menghasilkan bahan makanan. Berbagai kebutuhan manusia, dari mulai minum, mandi, cuci baju dst selalu berkaitan dengan air. Kita memang membutuhkan air, tapi tidak boleh berlebihan dalam menggunakannya. Itulah sikap hidup yang berimbang (moderat)

Menjalani kehidupan serta sikap keagamaan yang moderat dapat menghasilkan berbagai kemaslahatan di dunia ini. Salah satunya bisa ditunjukkan dengan menghemat penggunaan air. Menghemat air, berarti juga perwujudan dari sikap cinta lingkungan, sekaligus cinta  tanah airSejatinya cinta tanah air merupakan perasaan yang timbul dari lubuk hati warga negara untuk menjaga, melindungi, membela dan mengabdi pada tempat yang mereka huni. Salah satu wujud kecil dari cinta tanah air adalah dengan menjaga lingkungan agar tetap asri dan layak sebagai tempat tinggal.

Implementasi Moderasi Beragama: Menparekraf Ajak Delegasi KTT ASEAN Berkunjung Ke Belitung

Konverensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 resmi digelar di Indonesia, Jakarta berkesemapatan menjadi tuan rumah. Bertempat di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, pada 5-7 Sepetmber 2023. Adapun tujuan utama diselenggarakannya acara ini adalah untuk membahas perkembangan dan penguatan kerja sama anggota ASEAN dengan mitra eksternal. Ini berbeda dengan acara sebelumnya yang berlokasi di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur yang membahas mengenai isu-isu internal serta isu penting dalam dan luar kawasan ASEAN. Setiap tahunnya KTT ASEAN digelar sebanyak dua kali oleh negara anggota yang memegang kekuatan pada tahun tersebut, dan tahun ini Indonesia berkempatan untuk menjadi tuan rumah baik KTT ASEAN ke-42 maupun 43.

Pada KTT ASEAN ke-43 ini terdapat beberapa rangkaian acara bersifat persidangan maupun non persidangan. Diawali dengan opening ceremony pada tanggal 5 September, kemudian dilajutkan diskusi oleh masing-masing delegasi negara yang hadir, dan ditutup dengan konferensi pers oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Sebagai ajang pertemuan pemimpin negara-negara di Asia Tenggara dan negara mitra KTT ASEAN ke-43 memiliki tujuan utama yakni menguatkan pencapian dan fondasi visi ASEAN 2045. Adanya KTT ASEAN ke-43 sebagai penguatan kelembagaan ASEAN baik dalam pembuatan keputusan yang efektif dan efisien di masa mendatang.

Dilansir dari laman resmi Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia setidaknya ada beberapa side event KKT ASEAN ke-43 yaitu ASEAN Bussiness Summit, The 30th ASCC Councill Meeting, ASEAN Investment Forum, AEC Councill For 43rd ASEAN Summit, ASEAN Plus Youth Summit, dan yang terakhir ialah kegiatan Post Event Trip di Belitung, Kepualauan Bangka Belitung. Menparekraf (Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Sandiaga Salahudin Uno merekomendasikan tempat tersebut atas beberapa alasan, yakni Belitung memiliki keberagaman geologis berupa lancape alam, bebatuan, mineral, proses geologis, dan tektonik, serta evolusi bumi. Belitung juga menyimpan perpaduan budaya, biologis, dan geografis yang berkaitan. Karena kelebihan potensial tersebut Belitung memperoleh gelar sebagai Globak Geopark.

Secara eksplisit tidakan Menparekraf tersebut merupakan perwujudan dari nilai moderasi beragama yaitu cinta tanah air. Dimana beliau berusaha untuk mengenalkan potensi alam dan budaya Indonesia ke kancah Internasional. Dengan demikian, moderasi beragama tidak sekedar berfokus pada ajaran keagamaan, melainkan dapat diimplementasikan melalui sikap cinta tanah air. Salah satunya dengan mempromosikan berbagai keunikan dan keunggulan tanah air, pada kancah Internasional. Sikap cinta tanah air juga merupakan sunnah Nabi yang utama, dimana beliau menegaskan untuk melindungi dan membangun tanah yang ditempati umatnya sebagai sebuah kewajiban.

MENEBARKAN DAMAI DAN CINTA MELALUI SUFI HEALING

Tasawuf dan sufisme merupakan dua hal yang saling berkesinambungan satu sama lain. Ilmu tasawuf sendiri merupakan ilmu yang berfokus pada mengembangkan diri untuk menjauhi hal duniawi. Tasawuf bisa juga diartikan sebagai upaya yang dilakukan manusia untuk memupuk diri dengan akhlak yang sumbernya dari nilai-nilai keislaman, dengan tujuan mendekatkan diri pada Allah SWT. Sedangkan sufisme merupakan suatu upaya mendekatkan diri pada sang Khaliq yang bergerak dalam lingkup rasa, esoteris atau hakikat (Zauq), dan hati (qalb). Secara sederhana tasawuf adalah ilmu yang berusaha membuat manusia mendekatkan diri dan mengenal Allah SWT dengan meninggalkan hal duniawi, sedangkan sufisme merupakan upaya untuk mewujudkan hak tersebut.

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, manusia seringkali mendapatkan banyak rintangan dan cobaan. Adanya cobaan dan rintangan tersebut berdampak pada psikis seseorang, yang cenderung merasa penat dan jenuh dengan aktivitas sehari-hari yang dilakukannya. Seiring berkembangnya zaman, muncullah istilah healing atau penyembuhan. Secara harfiah kata healing lebih cocok untuk penyembuhan raga, tapi kata healing diadopsi sebagai penyembuhan pikiran. Dimana hal tersebut kata healing dapat dikaitkan dengan penyembuhan jiwa, perasaan, batin, maupun pikiran. Dalam dunia sufisme, terdapat sufi healing atau pengobatan sufi yang merupakan cara penyembuhan yang dilakukan oleh para sufi.

Pengobatan dalam sufi healing dilakukan dengan cara dasar, yakni  keagaman dengan menghidupkan potensi keimanan kepada Allah SWT. Hal itu bertujuan untuk memunculkan rasa bahwa hanya Allah lah satu-satunya yang memiliki kuasa dan kekuatan untuk menyembuhkan rasa sakit dan derita manusia. Konsep sufi healing ini bersandar pada ilmu tasawuf yang memiliki tujuan untuk mengembalikan manusia pada fitrahnya. Praktek sufi healing dilakukan dengan terapi alternatif dengan mengambil nilai-nilai keislaman sebagai sarananya. Secara sederhana sufi healing dapat dilakukan dengan senantiasa mengingat Allah SWT dalam setiap tindakan.

Tidak ada healing terbaik selain kembali pada Allah SWT dan mencurahkan segala keluh kesah pada-Nya itu lah inti dari sufi healing. Segala kepenatan kehidupan duniawi, dapat terobati dengan meleburkan diri pada ke-Maha Kasih-Nya.  Sufi healing tidak menuntut syarat macam-macam, apalagi syarat materi. Yang dibutuhkan hanyalah ketulusan, ketekunan serta kesabaran, untuk mendekat kepada-Nya. Jiwa yang tenang, melepaskan segala sifat buruk seperti benci, marah, dendam, iri dst, kemudian merasakan dengan sempurna segala anugerah kehidupan yang diberikan, merupakan prinsip dasar dalam melakukan sufi healing. Tidak ada yang tersida dalam kehidupan ini, selain cinta dan damai….

Best Practice Moderasi Beragama dari Papua, ke UIN Gus Dur: Bupati Kaimana Papua Barat Freddy Thei, Kristian yang menguliahkan “anaknya” di Kampus Islam

Freddy Thei seorang politikus Tionghoa-Indonesia yang menjabat sebagai Bupati Kaimana Papua Barat periode 2021-2024 yang berpasangan dengan Wakil Bupati Hasbulla Furuada. Freddy memulai karir politiknya dengan menjadi ketua DPC (Dewan Pimpinan Cabang) partai Demokrat Kabupaten Kaimana pada tahun 2007. Adanya toleransi yang tinggi di Kaimana menjadi faktor eksternal bagaimana sikap toleransi yang dia miliki. Terpilihnya Freddy Thei sebagai kepala daerah menjadi bukti adanya toleransi yang tinggi tersebut. Dimana Freddy Thei datang dari kalangan minoritas dan satu-satunya di Papua.

“Toleransi yang dimiliki oleh rakyat Kalimana merupakan sebuah kearifan lokal, ketika di kampung muslim hendak membangun sebuah masjid dibantu oleh masyarakat kristen dan sebaliknya. Kita tidak pernah melihat perbedaan.” Tuturnya pada saat berpidato di wisuda sarjana dan magister UIN Gusdur Pekalongan pada Rabu, 30 Agustus 2023. Sebagai bentuk perwujudan dari sikap toleransi beliau sebagai kepala daerah Kaimana, Freddy Thei juga mengirimkan putra-putri Kaimana untuk melakukan pertukaran pelajar di UIN Gusdur Pekalongan. Hal itu diresmikan melalui MOU antara pemerintah daerah Kaimana dengan UIN Gusdur Pekalongan.

Pertukaran pelajar itu tak hanya terjadi di UIN Gusdur Pekalongan saja, melainkan tersebar di beberapa Universitas Islam lainnya. Sikap toleransi yang ditunjukkan oleh Freddy Thei tak hanya dalam bidang pendidikan saja, melainkan dalam berbagai bentuk kegiatan sehari-hari. Freddy Thei juga kerap diundang untuk memberikan motivasi atau pidato di yayasan Islam maupun non Islam. Sikap yang ditunjukkan oleh Freddy Thei sejalan dengan pilar-pilar moderasi beragama, yakni toleransi, menerbarkan kedamaian dan hidup rukun. Kita bisa mencontoh perilaku beliau untuk menerapkan nilai-nilai moderasi beragama tersebut dengan baik agar terwujud kedamaian dan ketenteraman bersama.

Pekalongan jadi Tuan Rumah Muktamar Sufi Internasional dihadiri dan dibuka Langsung oleh Presiden Joko Widodo

Presiden Joko Widodo hadiri Muktamar Sufi Internasional yang digelar di Pekalongan pada 29 Agustus 2023,  Acara tersebut diawali dengan kirab bendera merah putih sepanjang 1.001 meter. Kirab tersebut diikuti oleh sekitar 2.000 peserta yang terdiri atas TNI, Polri, Pemkot Pekalongan, ormas dan pelajar yang memeriahkan serangkaian kegiatan muktamar Sufi Internasional atau word sufi assembly conference 2023 pada Senin, 28 Agustus 2023. Kegiatan kirab bendera ini dipimpin langsung oleh Rais Aam Idarah Aliyah Jam’iyyah Ahluth Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (Jatman) Habib Muhammad Lutfi bin Ali bin Yahya dan mendapat sambutan meriah dari masyarakat setempat di sepanjang jalan yang dilalui peserta kirab.

Parade alutsista hingga drum band juga turut memeriahkan kegiatan kirab bendera merah-putih tersebut. Kirab dimulai dari Stadion Hoegeng Pekalongan menuju Jalan Kemakmuran, Jalan Imam Bonjol, Jalan Pemuda, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Dr. Cipto dan panggung kehormatan di depan Hotel Nirwana Jalan Wahidin serta finish tepat di depan gedung Kanzus sholawat Kota Pekalongan. Habib Luthfi bin Yahya yang merupakan panitia pelaksana muktamar Sufi Internasional secara langsung mengarahkan dan mengkoordinir jalannya kegiatan tersebut. Selain Habib Luthfi, Mentri Pertahanan Prabowo Subianto juga merupakan Ketua Umum Pusat Multaqo Sufi Al-Alamy.

Muktamar Sufi Internasional akan dilaksanakan pada tanggal 29-31 Agustus 2023 dan diikuti oleh 68 mozaik dari luar negeri, 1.500 ulama habaib dalam negeri, hingga tokoh masyarakat. Dalam agendanya akan membahas empat bidang. Prabowo membeberkan empat bidang itu adalah pendidikan sufi dan pengaruhnya dalam penyucian jiwa, ekonomi dan pembangunan berkelanjutan, industri media dan opini publik, serta peran penting tasawuf dalam membangun manusia dan mengembangkan peradaban. Empat bidang yang akan menjadi fokus dalam muktamar Sufi Internasional tersebut erat kaitannya dengan nilai-nilai moderasi beragama. Salah satunya yang paling erat adalah nilai menebarkan kedamaian dan hidup rukun yang mana bisa dilakukan dengan menerapkan empat bidang pembahasan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Meski dilakukan dalam bentuk yang sederhana, akan tetapi dapat memberikan manfaat serta kesinambungan. Adapaun tujuan utama diselenggarakannya kegiatan tersebut ialah untuk mempertahakankann kedamaian dunia.