Kesehatan Mental dalam Perspektif Islam: Konsep, Penyebab, dan Cara Menjaganya

Penulis: Hilma Herista, Rista Melinda, Nastain, Editor: Amarul Hakim

Kesehatan mental menjadi salah satu hal penting yang harus dijaga pada diri setiap orang. Kesehatan mental yang baik merupakan suatu kondisi atau keadaan batin yang senantiasa dalam keadaan tenang, aman dan tentram, dan upaya untuk menemukan ketenangan batin yang dapat dilakukan diantaranya  melalui penyesuaian diri secara resignasi (penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan). Dengan menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Tuhan akan menjadikan hidup lebih tenang menjalani kehidupan sehari-hari.

Definisi kesehatan mental menurut Al Qur’an dan hadits dapat dikatakan bahwa agama sebagai terapi kesehatan mental dalam Islam yang sudah ditunjukkan secara jelas dalam ayat-ayat Al-Quran, diantaranya yang membahas tentang ketenangan dan kebahagiaan adalah (QS An Nahl 16:97) yang Artinya : “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” Ditekankan dalam ayat ini bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai iman.

Islam beserta seluruh petunjuk yang ada di dalam al-Qur’an merupakan obat bagi jiwa dan penyembuh segala penyakit hati yang ada dalam diri manusia (rohani). Firman Allah Swt dalam surat Yunus: 57 yang artinya: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu nasehat (agama) dari Tuhanmu sebagai penyembuh bagi penyakit yang ada di dalam, dada (rohani), sebagai petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman”.

Hubungan antara kesehatan jiwa dan raga dalam Islam. Dengan menjaga kesehatan, umat Islam dapat menjalani kehidupan yang lebih baik, produktif, dan bermakna sesuai dengan ajaran dan perintah Allah.

Gangguan mental sendiri dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik dari faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal sendiri bisa berupa stress, pikiran yang negatif serta rasa cemas yang berlebihan. Sedangkan faktor eksternal yang menyebabkan gangguan kesehatan mental bisa berupa lingkungan sosial dan masalah ekonomi.

Baca Juga: Mengatasi Trauma Masa Lalu: Pentingnya Perawatan Mental dan Fisik

Cara menjaga kesehatan mental dalam perspektif Islam

Menjaga kesehatan mental dalam perspektif Islam melibatkan beberapa prinsip serta praktik yang fokus pada kesejahteraan jiwa dan pikiran. Beberapa cara untuk menjaga kesehatan mental dalam Islam adalah sebagai berikut:

  1. Ibadah dan kedekatan dengan Allah: Diantaranya dengan shalat, membaca Al Quran, serta doa dan dzikir. Melaksanakan shalat lima waktu secara rutin membantu menenangkan hati dan pikiran, memperbanyak dzikir dan doa bisa memberikan kita ketenangan batin dan mengurangi stres, yang terakhir membaca dan merenungkan ayat-ayat al-Qur’an dapat memberikan ketenangan dan panduan dalam menghadapi masalah hidup.

  2. Tawakal & qana’ah: Selalu memperdayakan segala urusan kepada Allah setelah berusaha sebaik mungkin dan merasa cukup dan bersyukur dengan apa yang dimiliki, sehingga tidak mudah merasa gelisah atau iri kepada orang lain.

  3. Mengelola emosi (sabar & istigfar): Belajar untuk bersabar dalam menghadapi cobaan dan ujian dalam hidup dan selalu beristigfar memohon ampun kepada Allah atas segala dosa serta kesalahan yang diperbuat.

  4. Hubungan sosial yang baik (Silaturahmi): Menjaga hubungan yang baik dengan teman, keluarga, tetangga, dan membantu orang lain dapat meningkatkan rasa kebahagiaan dan kepuasan batin serta bisa mendapatkan dukungan sosial.

  5. Keseimbangan hidup (kerja & istirahat): Antara kerja dan istirahat harus diseimbangkan agar tidak mengalami kelelahan yang bisa mempengaruhi kesehatan mental dan tidak lupa untuk makan makanan yang halal dan sehat, karena mengkondisikan makanan yang halal dan sehat bisa menjaga kesejahteraan fisik dan mental.

Manfaat menjaga kesehatan mental

Menjaga kesehatan dalam Islam memiliki banyak manfaat yang mencakup aspek fisik, mental, dan spiritual. Beberapa manfaat tersebut adalah:

  1. Optimalnya pelaksanaan ibadah: Kesehatan yang baik memungkinkan seseorang menjalankan ibadah seperti shalat, puasa, dan haji dengan lebih baik, meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah.

  2. Kualitas hidup yang lebih baik: Kesehatan yang baik meningkatkan kualitas hidup, membuat seseorang lebih produktif dan bahagia dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

  3. Kesejahteraan mental dan emosional: Kesehatan fisik yang baik berhubungan erat dengan kesehatan mental yang baik, mengurangi stres dan kecemasan serta meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan emosional.

  4. Meningkatkan keimanan: Menjaga kesehatan adalah bagian dari ketaatan kepada Allah, karena tubuh adalah amanah yang harus dijaga. Ini adalah bentuk ibadah dan menunjukkan ketaatan kepada-Nya.

  5. Menghindari perbuatan dosa: Dengan menjaga kesehatan, seseorang menghindari perilaku yang merugikan diri sendiri seperti mengkonsumsi alkohol atau narkoba, yang dilarang dalam Islam.

  6. Kemampuan membantu orang lain: Tubuh yang sehat memungkinkan seseorang lebih aktif dalam membantu orang lain dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan amal, yang sangat dianjurkan dalam Islam.

  7. Ketenangan dan keseimbangan hidup: Menjaga kesehatan fisik dan mental membantu seseorang mencapai ketenangan dan keseimbangan hidup, sesuai dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya keseimbangan antara aspek spiritual, mental, dan fisik.

  8. Umur panjang: Menjaga kesehatan dapat memperpanjang umur, memberikan lebih banyak waktu untuk beribadah dan berbuat kebaikan di dunia.

  9. Memberikan contoh baik: Menjaga kesehatan memberikan contoh yang baik bagi orang lain, terutama keluarga dan komunitas, mendorong mereka untuk melakukan hal yang sama.

Baca Juga: Harmonisasi Sains dan Agama: Psikologi Barat dan Implementasi Permasalahan Kesehatan Mental di Indonesia

Dalam agama Islam, kesehatan jiwa dan raga dianggap sangat penting dan saling berkaitan. Islam memandang kesehatan jiwa dan raga merupakan hal yang berhubungan satu sama lain.  Ketika jiwa sehat, seseorang lebih mampu menghadapi tekanan hidup, yang pada gilirannya mendukung kesehatan fisiknya. Sebaliknya, tubuh yang sehat memungkinkan seseorang untuk menjalankan ibadah dan aktivitas spiritual dengan lebih baik.  Aspek aspek yang menunjukkan hubungan tersebut antara lain:

  1. Keseimbangan holistik, agama Islam menekankan pentingnya keseimbangan antara tubuh (raga) dan jiwa (roh). Kedua aspek ini harus dijaga dan dipelihara untuk mencapai kehidupan yang sehat dan bahagia.

  2. Kesehatan jiwa, agama islam mendorong pengikutnya untuk senantiasa menjaga kesehatan mental melalui ibadah, seperti sholat, dzikir, dan membaca Al Quran. Praktik-praktik tersebut bisa memberikan ketenangan batin, mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.

  3. Kesehatan raga, Islam juga memberikan perhatian besar pada kesehatan fisik. Seperti menjaga kebersihan, makan makanan yang halal dan tayyib ( baik), serta berolahraga. Nabi Muhammad SAW selalu menekankan pentingnya menjaga tubuh yang sehat karena tubuh yang kuat dapat mendukung ibadah dan aktivitas sehari-hari.

  4. Pengaruh spiritual terhadap fisik, kesehatan spiritual yang baik dapat mempengaruhi kesehatan fisik. Ketika seseorang memiliki ketenangan batin dan kedamaian spiritual, hal ini dapat berdampak positif pada kesehatan fisik mereka.

  5. Adab dan etika, dalam agama islam mengajarkan adab dan etika yang baik, seperti sabar, bersyukur, dan menjauhi sifat-sifat negatif seperti iri hari dan kebencian. Menjauhi sifat-sifat tersebut dapat membantu menjaga kesehatan mental dan emosional, yang akan berdampak positif pada kesehatan fisik.

Islam mengajarkan keseimbangan holistik antara tubuh dan jiwa, dengan menekankan pentingnya ibadah dan praktik spiritual seperti shalat, dzikir, dan membaca Al Quran untuk menjaga kesehatan mental, serta menjaga kebersihan, pola makan halal dan thayyib, serta berolahraga untuk kesehatan fisik. Kesehatan spiritual yang baik dapat mempengaruhi kesehatan fisik, dan sebaliknya, tubuh yang sehat mendukung aktivitas ibadah dan spiritual. Dengan demikian, menjaga kesehatan jiwa dan raga adalah bagian integral dari ajaran Islam yang bertujuan untuk mencapai kehidupan yang seimbang, bahagia, dan bermakna sesuai dengan perintah Allah.

Islam Moderat Sebagai Kunci untuk Toleransi, Keadilan, dan Keseimbangan Sosial

Penulis : M. Keanu Zimran Edlyn, Editor : Tegar R

Agama merupakan salah satu aspek kehidupan yang wajib tertanam dan diyakini oleh setiap warga negara Indonesia. Hal itu tertuang jelas dalam pancasila tepatnya pada sila pertama yang berbunyi “ketuhanan yang maha esa”.

Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam sehingga tidak heran lagi jika islam membuat beberapa aspek kehidupan seperti aspek sosial dan budaya ikut terpengaruhi dan menyesuaikan dengan ajaran islam yang ada. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat seringkali salah paham dalam mengartikan suatu ajaran yang ada pada agama islam yang membuat nilai-nilai keislaman sering disalah artikan dan membuat masyarakat beranggapan bahwa islam merupakan agama yang konservatif.

Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan baik dalam segi praktik bergama ataupun penyebaran nilai-nilai keislaman sehingga dapat diterima oleh masyarakat sekaligus menunjukan bahwa islam merupakan agama yang rahmatan lil ‘alamin.

Islam moderat menjadi jawaban yang cocok jika melihat situasi saat ini. Sesuai dengan namanya, islam moderat merupakan jalan tengah yang dapat diambil dalam praktik beragama yang mana selain mempelajari nilai-nilai keislaman, islam moderat juga mengedepankan nilai-nilai sosial seperti toleransi, keadilan, dan keseimbangan.

Moderasi dalam Islam adalah langkah bijak untuk menjembatani perbedaan, menghormati keragaman, dan membangun harmoni sosial. Dalam pandangan ini, Islam moderat memandang bahwa keberagaman adalah anugerah yang memperkaya, bukan sumber konflik.

Keteladanan tokoh-tokoh Islam moderat mengajarkan bahwa kita dapat menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat dengan mempromosikan dialog, pemahaman, dan persatuan.

Motivasi dari pemikiran ini adalah membangun karakter yang kuat dan berdaya, sejalan dengan ajaran Islam yang mendorong pengembangan diri. ‘Dalam Islam moderat, kita diberdayakan untuk menjadi manusia yang berakhlak mulia, gigih dalam pengembangan diri, dan berkontribusi untuk kesejahteraan bersama.

Oleh karena itu, mengamalkan Islam moderat bukan hanya sebagai keyakinan, tetapi juga sebagai landasan untuk menginspirasi diri sendiri dan orang lain menuju kemajuan yang berkelanjutan.

Tips & trik Bermedia (Tangkal Berita Hoax)

Seiring berkembangnya zaman dan kemudahan akses informasi yang menyertainya banyak pula berita-berita bohong atau hoax yang bertebaran di berbagai media. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) pada tahun 2019 berita hoax berbentuk tulisan sebanyak 79,7%, foto editan sebanyak 57,8%, foto dengan caption atau keterangan palsu sebanyak 66,3%, video editan sebanyak 45,70%, video dengan narasi palsu sebanyak 53,2% dan berita/foto/video lama di-posting kembali sebanyak 69,20 %.

Jumlah yang ditunjukkan cukup banyak dan tentunya memberikan dampak buruk bagi masyarakat yang terpapar banyak berita hoax. Oleh karena itu tingkat kepercayaan masyarakat terhadap media menjadi menurun, dan membuat resah terhadap maraknya pemberitaan hoax tersebut. Sadar akan hal itu, sebagai generasi muda kita harus bisa cermat dalam bermedia sekaligus membantu menghentikan penyebaran berita atau informasi palsu. Berikut tim Hijratunaa merangkumnya dalam lima langkah cerdas bermedia dalam menangkal berita hoax:

  1. Perhatikan Judul Informasi

Beberapa oknum kerap kali sengaja memakai judul yang sensasional atau menjebak agar banyak masyarakat yang tertarik membacanya. Berita bohong kerap kali menggunakan judul yang mengejutkan atau memancing pembaca, tak jarang isi berita dengan judulnya berbeda. Bahkan tak segan-segan oknum penyebar berita hoax menggunakan judul yang provokatif.

  1. Lihat Sumber Informasi

Hal yang paling utama dan penting untuk kita perhatikan adalah dengan mengecek dari mana sumber informasi berasal. Kita harus bisa memilih dan memilah mana media yang kompeten dan terpercaya. Apabila mendapat informasi dari situs-situs atau media yang belum terpecaya, maka perlu mengecek kebenarannya di media atau situs resmi.

  1. Periksa Foto dan Video

Seringkali berita hoax menggunakan foto atau video dengan tingkat editing di luar batas, demi meyakinkan masyarakat akan berita yang disampaikan. Namun kita tidak perlu khawatir untuk mencari fakta dari foto atau video tersebut, kini kita bisa mengecek keasliannya melalui teknologi fitur dari google images salah satunya. Kita bisa mengeceknya melalui tautan images.google.com.

  1. Waspada forward Massage/ Pesan Diteruskan

Hal yang paling sering ditemukan dari berita hoax adalah adanya pesan yang diteruskan berkali-kali atau forward Massage. Oknum penyebar berita hoax akan menyebarkan ke banyak orang melalui cara ini dengan meminta orang-orang menyebarkan ulang informasi tersebut. Dalihnya, meminta agar informasi tersebut disebarkan secara segera bahkan tak segan memberikan ancaman atau iming-iming hadiah. Jika kalian mendapatkan pesan seperti itu, segera hapus dan abaikan.

  1. Laporkan ke KOMINFO jika menemukan Berita Hoax

Langkah terakhir, apabila menemukan berita hoax hendaknya segera melaporkan konten tersebut ke Kementrian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) agar berita hoax bisa segera ditindak tegas. Kita bisa melaporkannya dengan cara screen capture disertai dengan url link tautan berita tersebut lalu mengirim filnya ke aduankonten@mail.kominfo.go.id. Tak usah khawatir Anda terancam, karena kerahasiaan pelapor akan dijamin