Semarak Isra Miraj Nabi Muhammad saw. di Desa Moderasi Beragama

Pewarta: Ali Yafi, Editor: Azzam Nabil Hibrizi

Pekalongan – Peringatan Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad saw. dan Peresmian Musholla Al-Istiqomah, Dukuh Sadang, Desa Linggoasri Kecamatan Kajen pada Hari Selasa, (21/1). Acara ini di hadiri oleh K.H Abdul Hakim S.Pdi dari Pekalongan sebagai pembicara, Forkompincam, Bapak PLT Camat Kecamatan Kajen, Bapak Babinsa, Bapak Lurah, Bapak Carik, Bapak Kyai Lukman Hakim beserta Banomnya (Mustasyar MWC NU), Pengurus Ranting NU Desa Linggoasri beserta Banomnya, Pengurus GP Ansor, Fatayat dan Muslimat, Kepala Desa Linggoasri beserta jajarannya, Bapak Kyai Syaikhu, Bapak Kyai Abdul Mu’in, Bapak Kyai Nafi’, Tokoh Masyarakat Linggoasri serta Grup Gambus Kidung Panca.

Acara ini dimulai dengan pembacaan tahlil, pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan sholawat, sambutan, pelantikan ranting GP Ansor se-Kecamatan Kajen, dan Maulidah Hasanah oleh Gus Akim Su’udi.

Bapak Ustadz Mustajirin selaku panitia acara, menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan kontribusi tanpa terkecuali, sehingga pembangunan mushala Al Istiqomah dapat diselesaikan.

“Saya memberi pesan dan mengajak kepada semua masyarakat Linggoasri khususnya Dukuh Sadang untuk meramaikan dan memakmurkan musholla yang sudah kita bangun, agar menjadikan sababiyah wasilah kita dan mendapatkan Ridho-Nya.”

Baca juga: Wisatawan Asal Prancis, Nadin Podrug, Terinspirasi Wisata Moderasi Beragama di Desa Linggo Asri

Bapak Kyai Lukman Hakim selaku Mustasyar, turut menyampaikan pesan bahwa membangun musholla jangan hanya di bangun, karena sebesar apapun kesulitan dalam membangun musholla lebih sulit menjaga dan meramaikan musholla.

“Selamat kepada seluruh warga Dukuh Sadang dengan semangat membangun mushala, yang dulu bangunannya kecil dan sekarang bisa semegah ini dan semoga bisa membawa keberkahan dan keistiqomahan dalam ibadah warga masyarakat Dukuh Sadang.”

Acara ini digelar dengan konsep yang berbeda karena tidak hanya peresmian mushala, tetapi juga sekaligus pelantikan ranting GP Ansor dan peringatan Isra Mi’raj nabi Muhammad saw.

Baca juga: Moderasi Beragama sebagai Landasan Kehidupan Multireligi di Desa Linggoasri

Bapak Purwo Susilo selaku PLT Camat Kecamatan Kajen mewakili Bupati Pekalongan, Ia menyampaikan permohonan maaf dari Bupati karena tidak bisa menghadiri acara peresmian mushala sekaligus mengucapkan selamat kepada masyarakat dukuh Sadang.

Disamping itu, Gus Akim Su’udi menghimbau agar masyarakat dapat menjaga shalatnya sehingga dapat mencegah dirinya dari perbuatan munkar.

Melalui acara ini, sudah seharusnya kembali menjadi pengingat kita dalam menunaikan shalat. Sebab shalat adalah perintah yang sebenar-benarnya perintah dan tidak melalui perantara. Oleh karena itu, mari kita renungkan supaya kita tidak tetap maksiat walaupun kita tetap menjaga shalat. Terlebih sejatinya ketika seseorang melaksanakan shalat dengan baik maka dirinya akan termotivasi untuk senantiasa berbuat baik.

Integrasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan di Desa Wisata Moderasi Beragama Linggoasri

Pewarta: Syam, Editor: Rifa’i

Kajen, 15 Januari 2025 – Desa Wisata Kampung Moderasi Beragama Linggoasri, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan menjadi tuan rumah kegiatan yang mengintegrasikan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam proses pembelajaran. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa Tasawuf Psikoterapi Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) Universitas Islam Negeri (UIN) K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, di bawah bimbingan Prof. Dr. K.H. Imam Kanafi, M.Ag., Ketua LP2M dan dosen pengampu mata kuliah Studi Agama-Agama.

Kegiatan berlangsung di Pasramanan Pura Kalingga Setya Dharma Linggoasri, dengan menghadirkan narasumber utama Wasiyo, S.Ag., Ketua Parisada Kabupaten Pekalongan, dan Taswono., Romo Mangku Anom, pemuka agama Hindu di Linggoasri. Selain itu, acara juga dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat dan pemuka agama lainnya, seperti Mbah Waris, sesepuh agama Hindu di Linggoasri, serta Kusnaeni, S.Pd., Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kabupaten Pekalongan.

Baca juga: Peran Dosen dalam Transformasi Sosial dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Moderasi Beragama

Hadir pula Syamsul Bakhri dan M. Rifa’i Subhi sebagai bagian dari Peneliti dan Tim Pengabdian Masyarakat Desa Wisata Moderasi Beragama Linggoasri, sebagai fasilitator terselenggaranya acara ini.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat moderasi beragama di tengah masyarakat melalui pendekatan lintas agama dan budaya. Dalam sambutannya, Prof. Dr. K.H. Imam Kanafi, M.Ag. menekankan pentingnya integrasi antara penelitian akademik dan pengabdian kepada masyarakat untuk memperkokoh nilai-nilai keberagaman. “Melalui kegiatan ini, kita belajar bersama tentang moderasi dalam beragama sebagai upaya menjaga keharmonisan di tengah keberagaman,” ungkapnya.

Wasiyo, S.Ag., dalam paparannya, menggarisbawahi peran agama Hindu dalam membangun keharmonisan di Linggoasri. Ia juga menyampaikan bahwa moderasi beragama adalah kunci untuk menjaga keberlangsungan harmoni di tengah masyarakat yang multikultural. Hal serupa disampaikan oleh Taswono., Romo Mangku Anom, yang menjelaskan nilai-nilai spiritual agama Hindu yang mendukung semangat toleransi.

Baca juga: Wisatawan Asal Prancis, Nadin Podrug, Terinspirasi Wisata Moderasi Beragama di Desa Linggo Asri

Mbah Waris, sebagai sesepuh agama Hindu, menambahkan nilai historis dan budaya dalam kehidupan beragama di Linggoasri, yang telah menjadi contoh nyata harmoni antaragama di Indonesia. Sementara itu, Kusnaeni, S.Pd. menyampaikan apresiasi atas inisiatif kegiatan ini dan berharap agar generasi muda terus terlibat aktif dalam menjaga nilai-nilai moderasi beragama.

Acara berlangsung dengan penuh antusiasme dan ditutup dengan dialog interaktif antara peserta dan narasumber. Mahasiswa Tasawuf Psikoterapi juga berkesempatan untuk berdiskusi langsung dengan para tokoh agama, memberikan pengalaman langsung yang sangat berharga.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah pembelajaran, tetapi juga memperkuat komitmen bersama dalam mempromosikan nilai-nilai moderasi dan harmoni antaragama di Kabupaten Pekalongan.