Penulis: Moh. Alwi Andiansyah Saputra, Editor: Muslimah
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bukan hanya tentang pengabdian di desa, tetapi juga tentang membumikan nilai-nilai strategis kebangsaan. Salah satu refleksi nyata dari semangat tersebut tampak dalam kegiatan Upacara Peringatan Hari Koperasi Indonesia ke-78 yang diikuti oleh KKN Nusantara Kelompok 22 di Kelurahan Banjarasri, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, pada 17 Juli 2025. Mahasiswa KKN turut serta dalam kegiatan tersebut bersama Aparatur Sipil Negara (ASN) dan perangkat kecamatan setempat.
Baca juga: KKN Nusantara V tahun 2025 dan Semangat Gotong Royong Membangun Desa
Kegiatan ini menjadi simbol keterlibatan mahasiswa dalam ruang-ruang sosial yang lebih luas—bukan hanya sebagai pelaksana program, tetapi juga sebagai agen pembangun harmoni masyarakat. Selaku inspektur upacara, Camat Kalibawang, Bapak Tukidi, menekankan pentingnya peran semua pihak, termasuk mahasiswa, dalam menjaga kerukunan dan mendorong pemberdayaan ekonomi umat sebagai bagian dari arah pembangunan yang inklusif.
Pesan tersebut sejalan dengan Asta Protas, delapan program prioritas Kementerian Agama Republik Indonesia sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Agama RI Nomor 244 Tahun 2025. Dari delapan prioritas tersebut, yang paling relevan dengan konteks kegiatan ini adalah poin pertama, yaitu Meningkatkan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan serta poin keenam berbunyi Pemberdayaan Ekonomi Umat.
Koperasi dan Kerukunan sebagai Dua Pilar Saling Menguatkan
Koperasi tidak hanya diposisikan sebagai entitas ekonomi, melainkan juga sebagai motor penggerak solidaritas sosial. Dalam ruang koperasi, masyarakat dari berbagai latar belakang bersatu tanpa membedakan agama, etnis, maupun status sosial. Inilah nilai-nilai kerukunan yang sesungguhnya, yang terwujud dalam praktik ekonomi sehari-hari.
Mahasiswa KKN yang terlibat dalam peringatan Hari Koperasi diajak untuk menyaksikan langsung bagaimana nilai gotong royong dan keadilan sosial dapat dikonkretkan dalam bentuk kelembagaan ekonomi. Ini merupakan pelajaran kontekstual yang tidak bisa didapat di ruang kelas, tetapi sangat krusial dalam pembentukan karakter sosial mahasiswa.
Arahan Camat sebagai Titik Tekan Misi Sosial KKN
Selain mengikuti upacara, Tim KKN Kelompok 22 juga mendapatkan arahan langsung dari Camat Kalibawang. Dalam arahannya, beliau menekankan pentingnya menjaga kerukunan selama masa pengabdian berlangsung. Mahasiswa diharapkan tidak hanya membawa program kerja teknis, tetapi juga menghadirkan nilai-nilai persatuan dan kemanusiaan di tengah masyarakat yang majemuk.
Arahan ini menjadi penegas bahwa KKN bukan sekadar agenda tahunan akademik, melainkan bagian dari gerakan sosial berbasis kesadaran multikulturalisme dan inklusi. Mahasiswa diharapkan mampu menjadi mediator dialog dan harmoni sosial dalam lingkup lokal, yang akan berdampak nasional jika dilakukan secara kolektif.
Kerukunan dan Kemandirian sebagai Visi Bersama
Pengalaman KKN Nusantara Kelompok 22 dalam mengikuti peringatan Hari Koperasi menunjukkan bahwa nilai-nilai kerukunan dan ekonomi kerakyatan bisa tumbuh bersamaan. Melalui kegiatan semacam ini, mahasiswa tidak hanya belajar tentang masyarakat, tetapi juga turut membentuk masyarakat yang lebih inklusif, adil, dan sejahtera.
Dengan membumikan Asta Protas dalam praktik nyata, KKN Nusantara tidak hanya menjadi program pengabdian, tetapi juga platform transformasi sosial yang berkelanjutan.
