STIS As Saadah Sumedang Gelar Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Seksual di Kampung Keluarga Berkualitas Serumpun, Bandung

Pewarta: Sisca Lestari, Editor: Azzam Nabil H.

Sumedang – Tim pengabdian dari STIS As Saadah Sukasari Sumedang yang diprakarsai oleh dua dosen, Dr. Sisca Lestari, M.Ag dan Fajar Meihadi, M.Pd, menggelar kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi seksual untuk remaja di Kampung Keluarga Berkualitas Serumpun, Kelurahan Sindangjaya, Sumedang. Program ini diselenggarakan dalam beberapa pertemuan, yang salah satunya bertempatkan di Incubator Hall DS. Sindangjaya pada 16 Desember 2024. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah setempat, PKBI Kota Bandung, dan WPA Kecamatan Mandalajati.

Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada remaja mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan menghindari perilaku seksual yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Selain itu, peserta juga diajak untuk mencegah penyebaran penyakit HIV dan AIDS di kalangan remaja. Sementara itu, Ada delapan materi yang disampaikan oleh narasumber, Titeu  Herawati dari PKBI Kota Bandung, diantaranya yaitu mengenal kesehatan reproduksi, 12 hak kesehatan sesksual dan reproduksi, cara merawat organ reproduksi, privasi dan hak atas tubuh serta prinsip utama perlindungan diri, dan kesehatan reproduksi dalam Islam sebagai salah satu bagian dari iman.

Baca juga: Hubungan Pembelajaran Tematik dengan Perilaku Kenakalan Remaja: Analisis Dampak dan Strategi Pencegahan

Dalam kegiatan ini, peserta diajarkan mengenai berbagai aspek kesehatan reproduksi, termasuk mengenal organ reproduksi laki-laki dan perempuan, cara merawat organ reproduksi, serta pentingnya melindungi diri dari ancaman perilaku seksual yang berisiko. Titeu Herawati juga menekankan pentingnya menjaga privasi dan hak atas tubuh serta menjelaskan bahwa menjaga kesehatan reproduksi adalah bagian dari iman dalam Islam.

Sisca Lestari dan Fajar Meihadi turut menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada remaja dan orang tua tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi seksual dan bahaya perilaku seksual bebas. Mereka berharap, melalui penyuluhan ini, remaja bisa memiliki pola pikir yang positif, menjaga diri, dan terhindar dari perilaku berisiko.

Baca juga: Menginspirasi Masa Depan: KKN UIN GusDur Turut Perangi Kenakalan Remaja dan Bullying di SMPN 1 Atap Kutorojo

Kegiatan ini juga merupakan bentuk kolaborasi antara akademisi, organisasi masyarakat, dan pemerintah untuk menciptakan generasi muda yang sehat dan berkualitas. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan tubuh dan reproduksi, diharapkan remaja dapat lebih bijak dalam menjaga diri, serta berani mengatakan “TIDAK” jika ada yang mencoba menyentuh tubuh mereka secara paksa.

Penyuluhan ini menjadi langkah penting dalam memberikan pengetahuan yang bermanfaat, agar remaja dapat melindungi diri mereka dari ancaman penyakit menular dan perilaku yang merugikan kesehatan.