Oleh Shofi Nur Hidayah
Baru-baru ini netizen dihebohkan dengan siaran live Weverse V BTS, dimana snag idola mengenakan Durag. Pemilik nama asli Kim Taehyung itu melakukan siaran langsung di aplikasi komunikasi penggemar ke artis, Weverse untuk terhubung dengan para penggemarnya (Army). V BTS melakukan siaran tersebut setelah menghadiri pesta dari rapper dan penyanyi Amerika Lil Uzi Vert yang tampil di One Universe Festival 2023 di Seoul. Dalam siaran Weverse, V BTS mendiskusikan waktunya dan pengalamannya di after party bersama dengan Lil Uzi Vert. Tak lama setelahnya pria berusia 27 tahun itu menunjukkan pada penggemar sebuah Durag berwarna merah dan mengenakannya selama live berlangsung.
Durag sendiri diciptakan sebagai pelindung kepala bagi pria berkulit hitam untuk melindungi rambut bertekstur dari kerusakan serta menjaga gaya rambut dan pola ikal. Menurut terminologi Inggris kontemporer, Durag mulanya dikenakan oleh raja-raja Ethiopia khususnya Manelik II (1841-1921). Kemudian Durag berkembang dan dikenakan oleh para wanita dan pekerja Afrika-Amerika yang diperbudak pada abad ke-19. Lalu pada tahun 1930-an Durag digunakan untuk mempertahankan gaya rambut selama masa Harl Renaissance dan Great Depression.
Sejarah Durag sendiri juga dapat ditelusuri kembali sebagai penutup kepala bagi para budak berkulit hitam di Amerika yang dipandang sebagai “Tanda kemiskinan dan subordinasi.” Bagi kalangan orang kulit hitam Durag digunakan sebagai bentuk pemberdayaan dan reklamasi sebagai simbol kebanggaan. Banyak netizen yang berkomentar atas tindakan V BTS karena mengenakan Durag, netter mengungkapkan kekecewaannya atas pemakaian Durag sebagai aksesori untuk orang yang bukan berkulit hitam.
Padahal V memakai Durag tersebut sebagai bentuk menghormati dan menghargai pemberian seseorang, sebab Durag yang dia kenakan adalah pemberian fans untuknya. Dari peristiwa tersebut kita dapat mengambil pelajaran untuk tidak menjustifikasi seseorang. Kita perlu mengetahui alasan mengapa seseorang melakukan suatu tindakan, karena ada banyak niat yang tidak bisa tersampaikan dengan baik. Atau lebih parahnya banyak orang salah paham atas suatu tindakan karena tak mengerti maksud yang ada di baliknya.