Oleh : Khanifah Auliana
Kebiasaan menimbun barang atau sampah yang sudah tidak gunakan menjadi hal yang perlu diperhatikan. Jika terus berlanjut kebiasaan tersebut akan berdampak buruk bagi diri sendiri maupun orang lain yang ada disekitarnya. Orang-orang yang suka menimbun barang tak berguna atau sampah merupakan suatu gejala yang timbul dari psikologis diri masing-masing. Gejala tersebut termasuk dalam gejala depresi yang membuat seseorang akan terus menimbun barang-barang atau sampah. Dalam dunia psikologis, biasa disebut Hoarding Dirsorder, menurut (American psychiatric association ) yang di kutip dari jurnal elibrary Unikom mengungkapkan bahwa 2-6 persen jumlah manusia mengalami hoarding disorder artinya tanpa disadari semua manusia di dunia ini bisa terkena hoarding disorder.
Dari kondisi yang memperihatinkan itu, perlu kita sadari bahwa pentingnya menjaga diri karena akan berdampak pada lingkungan. Apalagi dalam agama Islam mengajarkan kebersihan adalah sebagian dari iman. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa Hoarding Dirsorder terkait masalah dari psikologis seseorang yang menimbulkan kebiasaan untuk menimbun barang. Oleh karena itu, untuk mengatasinya perlu kesadaran diri dan menciptakan energi yang positif. Gejala psikologis yang tidak baik bisa dipengaruhi oleh faktor lingkungan atau bahkan diri sendiri dalam menjalani kehidupan. Faktor lainnya bisa karena seseorang yang kehilangan arah hidup mungkin bisa ditinjau dari sisi keagamaan karena idealnya manusia membutuhkan pedoman hidup dari tuhan atau agama yang dipercayai.
Salah satu hadis juga menerangkan keterkaitan antara agama dan kebersihan sebagai berikut.
بُنِيَ الدِّيْنُ عَلَى النَّظَافَةِ.
Artinya: “Agama itu didirikan atas kebersihan.” (HR Muslim).
Intinya bahwa Hoarding Dirsorder harus diatasi dan perlu diperhatikan agar tidak menjadi suatu penyakit yang buruk. Sebab Hoarding Dirsorder dapat menimbulkan berbagai macam dampak negatif yaitu sampah yang ditimbun dapat membawa penyakit, rumah yang ditinggali jadi berantakan dan akan menganggu pikiran. Dampak tersebut akan menghambat kegiatan lain sehingga jangan disepelekan. Sedikit demi sedikit harus diubah kebiasaan buruk menimbun barang atau sampah karena jika kebiasaan tidak ubah maka akan sulit untuk dihilangkan. Untuk itu, buatlah kebiasaan baik di mulai tindakan kecil seperti membuang sampah atau mengurangi menimbun barang. Kemudian kita perlu menjaga pikiran untuk tetap positif, membuat rumah nyaman, sehingga pola hidup menjadi sehat dan tak lupa untuk selalu menjalankan ibadah agar selalu dekat dengan sang pencipta. Mewujudkan akhlak mulia itu dengan menebarkan manfaat sebanyak-banyaknya. Salah satunya dengan perduli dan mengelola sampah. Bahwa inti ajaran Islam itu akhlak mulia, dan sebaik-baik orang adalah yg bermanfaat bagi orang lain (kehidupan).