Penulis: Annisa Nuruz Zahra, Editor: Choerul Bariyah
K.H.Mas’ud Abdul Qodir beliau adalah pendiri dan pimpinan pondok pesantren Darul Amanah(Islamic Boarding School).Pondok Pesantren ini berada di Jawa Tengah tepatnya berada di Sukorejo-Kendal.Beliau juga salah satu ulama’ di Jawa Tengah yang mewakafkan diri,tidak hanya untuk kemajuan Agama Islam saja.Tetapi,juga untuk Masyarakat.Bangsa,dan Negara.Beliau mempunyai strategi pengembangan ponpes,yaitu menerapkan Panca Jiwa dan Panca Jangka Pesantren.Panca Jiwa yang diterapkan di pondok pesantren Darul Amanah,yaitu:
- Jiwa Keikhlasan
- Jiwa Kesederhanan
- Jiwa Berdikari
- Jiwa Ukhuwah Islamiyah
- Jiwa Kebebasan
K.H.Mas’ud Abdul Qodir lahir pada hari senin wage tanggal 20 Juni 1949 yang bertepatan dengan Sya’ban (Ruwah)1368.Beliau belatar belakang dari keluarga yang sangat sederhana.Ayah dan ibunya adalah seorang pedagang desa yang berjualan dengan hasil perkebunan.Beliau tinggal di Dukuh Gondoriyo Desa Gondoharum Pageruyung Kendal.Sejak Kecil,Abah Mas’ud memang sudah disiplin dalam beribadah.Ketika memasuki usia SLTP,Beliau selalu berjamaah subuh setiap hari,kadang yang Adzan,kadang juga yang memukul kentongan.K.H Mas’ud Abdul Qodir sebagai anak pertama dari lima bersaudara yaitu:
- H.Nasroh
- H.Saib,B.A.
- Hj.Masiti
- H.Abdul Haris Qodir,S.Mn.
PENDIDIKAN K.H MAS’UD ABDUL QODIR
Pada masa itu,banyak orang yang belum memikirkan pendidikandan yang minat sekolah juga masih jarang,akan tetapi ia mempunyai kemauan tersendiri untuk bersekolah,dan juga dari keluarga yang memang memikir kan pendidikan dan juga agamanya.Beliau mempunyai kemauan yang kuat dalam menuntut ilmu(bersekolah)dibandingkan dengan teman sebayanya ,beliau juga orang yang sangat disiplin.Sepuluh tahun pasca Indonesia merdeka,masih banyak masalah yang harus dibenahi negara,yaitu keamanan,ekonomi,dan pendidikan.Di masa itu,di kecamatan Pageruyung hanya untuk wilayah selatan hanya ada satu Sekolah Rakyat(SR),dan itupun untuk beberapa desa;Gondoharum,Getas Blawong,dan Parakan Sebaran.Hikmah dari sekolah didesa lain,tentu memperluas wawasan dan pergaulan.Di Kota Kewedanan Sukorejo waktu itu belum ada SMP Negeri atau SMP Islam,yang ada hanya SMPK Argokiloso.Sekolah yang didirikan pada tahun 1953 itu menerapkan disiplin sebagaimana sekolah Belanda pada umumnya.Beliau melanjutkan pendidikan SMP Kanisius Sukorejo tahun 1961-1962,dan hanya satu tahun di SMPK Sukorejo.Dan melanjutkan pendidikannya di Pesantren Luhur,Wonosari Ngaliyan Mangkang,Semarang.Saat itu disebutnya pesantren Dondong,karena berlokasi di Kampung Dondong.
Di Mangkang,beliau hanya empat tahun ,karena mendapat informasi tentang Pondok Modern Darussalam Gontor.Awalnya dia kagum kepada salah satu ustadz pengajar Bahasa Arab saat menjadi santri di Pondok Pesantren Dondomg Mangkang yang bernama Ustadz Nurul Anwar.Ustad Anwar mahir dalam Bahasa Arab,ilmu Aljabar,dan Bahasa Inggris,karena lulusan Pondok Modern Darussalam Gontor yang kemudian melanjutkan studi ke Madinah.
K.H Mas’ud Abdul Qodir dididik oleh generasi pertama Trimurti,yaitu tiga serangkai yang mendirikan pondok pesantren,yang terdiri dari K.H.Ahmad Sahal sebagai pendiri pertama Pondok Gontor 1926,K.H.Zainudin Fannani yang tinggal di Jakarta dan membantu dari jauh,,sertta K.H.Imam Zarkasyi yang memberikan warna baru metode Gontor sejak 1936.
Pondok Modern Gontor mempunyai Motto yang menekankan pada pembentukan pribadi Muslim yang Berbudi luhur,Bebadan sehat,Berpengetahuan luas,dan Berpikiran bebas.
Saat menjadi santri di Pondok Modern Darussalam Gontor,Abah Mas’ud hanya dijenguk sekali selama 9 tahun selama menjadi santri dan guru di Gontor.Karena beliau memahami Ayahnya yang sedang berjuang kerja keras untuk biaya pendidikannya hingga tidak punya cukup waktu untuk menjenguk putranya.
Sebelum menyelesaikan pendidikanya di Gontor beliau di nikahkan dengan perempuan dari anak adik ipar Kiai Muhsin yaitu Haji Nur Said,Kiai Muhsin adalah kakak beradik dengan Abdul Qodir(ayah K.H.Mas’ud).Perempuan tersebut bernama Nur Halimah yang saat itu baru tamat SD.
Pada tahun 1971-1972 Mas’ud Abdul Qodir mendapat amanah menjadi ketua Organisasi Pelajar Pondok Modern(OPPM).saat menjabat menjadi ketua OPPM,beliau mendapat sentuhan dan arahan langsung dari pendiri dan pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor,K.H.Ahmad Sahal dan K.H.Imam Zarkasyi selaku Pembina pengurus OPPM.”Kami dididik dengan baik dan kami juga melihat sosok kiai imam zarkasyi seperti orang tua sendiri,”kenangnya.”SIAP MEMIMPIN DAN MAU DIPIMPIN”.
Selama menjadi guru di Pondok Modern Darussalam Gontor,beliau melanjutkan Pendidikannya di Institut Pendidikan Darussalm (IPD) memgambil fakultas Ushuludin.memulai pendidikannya di IPD pada tanggal 25 Januari 1974-1 Februari 1974.
Setamat dari Gontor ,Mas’ud Abdul Qodir fokus untuk memulai membina rumah tangga.Cita-cita untuk melanjutkan pendidikan ke Al Azhar Kairo sementara dilupakan dulu.Doanya, mudah-mudahan di kemudian hari ada anak-cucu yang merealisasikan cita-cita itu.Dan diwujudkan oleh putra pertama beliau bernama H.Muhammad Adib,Lc,M.A sebagai wakil Pimpinan Pesantren Darul Amanah..Abah Mas’ud mempunyai dua putra dan putra kedua bernama H.Muhammad Fatwa,M.Pd.sebagai Direktur TMI Pondok Pesantren Darul Amanah.
Pada tanggal 1976,sebelum mendirikan Pondok Pesantren Darul Amanah,Kiai Mas’ud Abdul Qodir pernah mengadakan Kelas Bahasa Arab dirumah mertuanya H. Nur Said di Dusun Kemloko Ds.Mojojagung Kec.Plantungan Kab,Kendal.jumlah siswa kelas Bahasa Arab pada waktu itu sekitar 30 santri putra dan 30 santri putri.
Pondok Pesantren Darul Amanah,Berdiri pada tanggal 23 Mei 1990.Yayasan Darul Amanah yang bergerak di bidang pendidikan dan social keagamaan mendirikan Pondok Pesantran Darul Amanah yang dipelopori oleh:
- K.H. Jamhari Abdul Jalal,Lc. (Cipining Bogor)
- K.H. Mas’ud Abdul Qodir (Kabunan Ngadiwarno Sukorejo Kendal).
- Bpk Slamet Parwiro (Parakan Sebaran Pageruyung)
- Ust. Junaedi Abdul Jalal (Parakan Sebaran Pageruyung)
Keempat peloporpendirian Pondok Pesantren Darul Amanah bersepakat bahwa K.H. Mas’ud Abdul Qodir yang menjadi Pimpinan Pesantren Darul Amanah.Beliau merupakan alumni Gontor tahun 1972 .Dan pondok ini disebut pondok Alumni Gontor.dan Pondok Pesantren Darul Amanah kini memiliki Dua Ribu lebih santri dan Dua Ratus tenaga pengajar.memiliki empat tingkatan yaitu;MTS,MA,SMK,dan KMI.
K.H. Mas’ud Abdul Qodir menerapkan konsep kepemimpinan Tri Pusat Pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang meliputi :Ing ngarso sung tuldha,Ing madya mangun karsa ,Tut Wuri Handayani.
“JANGAN BERHENTI BERDOA KARENA TAKDIR BISA DIUBAH DENGAN DOA”.K.H. Mas’ud Abdul Qodir.