Upaya Lestarikan Budaya Lokal KKN 57 UIN Gusdur Ciptakan Wayang Animasi

Oleh : Intan Anggreaeni

Sebagai negara yang dianugerahi oleh beragam kekayaan tentunya Indonesia memiliki tantangan sendiri untuk melestarikannya. Terlebih lagi diera sekarang dimana gempuran gedget sangat pesat adanya sehingga generasi muda lebih suka berselencar di dunia maya alih alih bermain bersama teman sebayanya. Sebenarnya ada beragam cara yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk melestarikan budaya dimulai dari pembentukan UU, mengajarkan budaya lewat mata pelajaran di bangku sekolah, hingga membuat trobosan baru untuk mengenalkan budaya kepada generasi penerus bangsa.

Seperti yang telah dikatakan di atas bahwa ada banyak cara yang dapat kita tempuh untuk mengenalkan budaya kepada generasi muda. Misalnya saja dengan membuat membuat beberapa inovasi seperti yang dilakukan oleh mahasiswa KKN 57 UIN Gudsur kelompok 25, mereka membuat wayang dengan gaya yang modern. Mereka membuat inovasi dengan mengubah tokoh pewayangan menjadi animasi atau kartun yang anak anak kecil sukai, seperti doraemon, hello kitty, keropi. Dsb.

Hal tersebut dinilai jauh lebih efisien dibandingkan dengan mengenalkan wayang lewat tokoh yang aslinya. Karena biasanya nama tokoh pewayangan zaman dahalu lebih susah dihapalkan dibandingkan dengan tokoh tokon kartun yang biasa mereka tonton dilayar televisi. Tentunya hal tersebut juga akan memudahkan mereka dalam proses belajar wayang. Tidak hanya itu mereka juga melakukan inovasi pada bahan baku utama pembuatan wayang. Jika biasanya wayang dibuat menggunakan kulit namun kali ini mereka menggunakan kardus sebagai bahan utamanya.

Pemilihan kardus sebagai bahan utama karena kardus biasanya lebih gampang untuk dijumpai dan selain itu ini juga merupakan sebuah langkah mendaur ulang sampah. Adapaun tujuan Tujuan utama dari adanya inovasi permainan tradisional ini adalah untuk memfasilitasi, serta menjadi media untuk membantu dan mempermudah orang tua dalam mengawasi anak agar tidak terus menerus terpapar gadget dan juga bahaya media sosial yang anak-anak belum bisa memfilter hal tersebut. Selaij itu juga untuk melatih anak-anak agar lebih terampil serta kemahiran mereka dalam bersosialisasi dengan teman sebayanya.