Angka Harapan Hidup Tertinggi di Dunia Didominasi Negara-Negara Maju: Perspektif Islam dalam Mewujudkan Kesejahteraan Kesehatan

Penulis : Taufiqur Rohman, Editor : Amarul Hakim

Hong Kong, 5 November 2024 — Berdasarkan data terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka harapan hidup tertinggi di dunia umumnya ditemukan di negara-negara maju yang memiliki akses layanan kesehatan berkualitas, standar hidup tinggi (tingkat kesejahteraan dan kualitas hidup) dan pola hidup sehat. Negara-negara seperti Hong Kong, Jepang, Singapura, Swiss, dan Italia menjadi negara dengan angka harapan hidup tertinggi, rata-rata mencapai 83 hingga 85 tahun.

Faktor utama di balik angka harapan hidup yang tinggi ini meliputi kualitas layanan kesehatan, pola makan seimbang dengan menyediakan semua nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang tepat serta gaya hidup aktif dengan memperbanyak menggunakan aktifitas fisik seperti jalan kaki setiap hari 7.000 sampai 10.000 langkah.

Dalam pandangan Islam, kesehatan dan kesejahteraan adalah bagian integral dari tujuan syariat (maqasid al-shariah), yang menekankan pentingnya menjaga jiwa (hifz al-nafs) sebagai salah satu dari lima tujuan utama. Hal ini selaras dengan upaya negara-negara maju dalam memastikan kesejahteraan warga negara melalui akses layanan kesehatan yang merata dan kebiasaan hidup sehat. Islam mengajarkan pentingnya menjaga kesehatan tubuh melalui pola makan yang baik, moderasi (seimbang) dalam konsumsi makan dan minum serta aktivitas fisik yang seimbang, seperti berjalan kaki yang juga dianjurkan dalam sunnah.

Baca juga : Bersama PCINU Hongkong, LP2M UIN Pekalongan Gelar Forum Pengajian Bersama Pekerja Migran

Angka harapan hidup yang tinggi dengan perspektif moderasi beragama, tercermin dari pola hidup yang seimbang antara jasmani dan rohani. Islam memandang bahwa manusia sebaiknya hidup dalam moderasi, tanpa berlebihan sehingga memberatkan dirinya (israf) atau menyepelekan dengan meninggalkan sama sekali, serta berkomitmen pada gaya hidup yang mendukung kesehatan fisik dan mental. Negara-negara yang memiliki angka harapan hidup tinggi cenderung mengaplikasikan prinsip-prinsip yang mendekati ajaran ini dengan mempromosikan pola makan yang seimbang, kontrol stres, dan akses layanan kesehatan untuk semua.

Sebaliknya, di negara-negara yang dilanda konflik atau terbatas dalam akses kesehatan, angka harapan hidup cenderung lebih rendah. Islam memandang bahwa ketenangan jiwa dan stabilitas sosial sangat penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan manusia. Karena itu, Islam mengajarkan pentingnya membangun masyarakat yang damai, adil, dan berimbang dalam menyediakan hak-hak dasar, termasuk kesehatan.

Baca juga : Mengungkap Realitas Pekerja Migran Indonesia di Hongkong: LP2M UIN Gus Dur Pekalongan Adakan Penelitian

Angka harapan hidup yang tinggi di negara-negara maju dapat menjadi inspirasi bagi negara-negara lain untuk meningkatkan kualitas kesehatan, kesejahteraan, dan akses pelayanan masyarakat. Islam memberikan panduan yang relevan untuk menjaga keseimbangan hidup yang sehat, baik secara fisik maupun spiritual, sehingga masyarakat dapat mencapai usia yang lebih panjang dengan kualitas hidup yang baik.