Petani Muslim Indonesia Sukses di Negara Maju Jepang

Penulis: Taufiqur Rohman, Editor: Sirli Amry

Mito, Jepang (26/10) – Yuanas, atau yang akrab disapa Cak Anas (43), petani asal Lumajang, Jawa Timur, berhasil meraih kesuksesan di Jepang sebagai seorang petani Muslim yang dibesarkan di lingkungan NU. Berangkat dari keluhan petani-petani Jepang yang sudah berusia lanjut dan kesulitan mendapatkan penerus muda, Cak Anas melihat peluang besar untuk mengembangkan pertanian modern di negara maju tersebut. Pengalamannya saat bekerja di perusahaan Jepang yang memproduksi alat-alat pertanian juga turut membekalinya dengan pengetahuan dan keterampilan untuk memanfaatkan teknologi pertanian.

Kini, Cak Anas mengelola lahan seluas 30 hektar untuk menanam padi dan ubi jalar di Global Organic Farm yang didirikannya di Kota Mito, Ibaraki, Jepang.

Baca Juga : Inovasi dan Kesuksesan Penyelenggaraan Haji 2024 oleh Pemerintah Indonesia

Bersama istrinya, Ichisawa Chikako, seorang mualaf asli Jepang, Cak Anas mengintegrasikan teknologi modern dalam pertaniannya. Mereka menggunakan sains dan inovasi seperti robotika, vertical farming, energi terbarukan berupa panel surya, turbin angin, dan energi panas. Proses penyemaian hingga panen dipantau menggunakan IoT (Internet of Things), sementara hasil panennya dipasarkan ke pabrik-pabrik lokal.

Walau menghadapi tantangan, termasuk kurangnya dukungan dari mertua di awal usahanya, Cak Anas terus berjuang dengan ketekunan dan semangat pantang menyerah. Baginya, kunci sukses terletak pada kerja keras dan inovasi yang terus menerus, yang membawanya menjadi contoh nyata bahwa petani Muslim Indonesia bisa bersaing dan sukses di negara maju seperti Jepang.

Baca Juga : Perayaan Hari Pangan Sedunia, Masyarakat Desa Mendolo Kenalkan Komoditi Pangan Lokal.

Cak Anas, yang hanya berpendidikan hingga Sekolah Dasar (SD), telah membuktikan bahwa kesuksesan tidak selalu bergantung pada latar belakang pendidikan formal. Meskipun beliau tidak memiliki gelar tinggi, dedikasi dan ketekunannya dalam mempelajari teknologi pertanian modern membuatnya berhasil menguasai berbagai teknik canggih yang umumnya dipelajari di perguruan tinggi. Ia pun menjadi inspirasi bagi banyak akademisi dan praktisi pertanian di Jepang dan Indonesia.

Dalam perjalanan hidupnya, Cak Anas terus belajar secara mandiri dengan memanfaatkan pengalamannya di lapangan dan kemampuannya mengadaptasi teknologi modern. Saat bekerja di perusahaan Jepang yang memproduksi alat-alat pertanian, ia memanfaatkan setiap kesempatan untuk memahami teknologi, inovasi, dan sistem pertanian maju yang diterapkan di Jepang. Keuletannya dalam belajar membawanya menguasai berbagai teknik pertanian, mulai dari penggunaan IoT (Internet of Things) untuk pemantauan proses tanam hingga penerapan energi terbarukan seperti panel surya dan alat berat dalam tekhnologi pertanian.

Kini, di bawah kepemimpinannya, Global Organic Farm bukan hanya menjadi ladang produksi yang sukses tetapi juga menjadi pusat inspirasi. Akademisi dan mahasiswa dari berbagai universitas kerap berkunjung ke lahannya di Mito Jepang untuk mempelajari pendekatan pertanian yang efisien dan ramah lingkungan. Bahkan, banyak di antara mereka kagum akan bagaimana seorang lulusan SD dari Indonesia mampu mengelola pertanian dengan teknologi mutakhir yang biasanya menjadi ranah penelitian tingkat tinggi.

Baca juga : Mengenal Islam di Singapura: Potret Kehidupan Beragama dengan Pendekatan Harmoni

Keberhasilan Cak Anas ini menjadi bukti bahwa pendidikan tidak harus menghalangi seseorang untuk berkembang. Ketekunan, kreativitas, dan semangat untuk terus belajar menjadi pilar utama yang membawanya sukses di dunia pertanian modern. Dalam setiap kesempatan, ia selalu berpesan kepada generasi muda untuk tidak pernah berhenti belajar dan berinovasi, serta memanfaatkan teknologi demi kemajuan pertanian. Baginya, tidak ada batasan bagi siapa saja yang memiliki kemauan kuat untuk belajar dan berkembang.