Tips & trik Bermedia (Tangkal Berita Hoax)

Seiring berkembangnya zaman dan kemudahan akses informasi yang menyertainya banyak pula berita-berita bohong atau hoax yang bertebaran di berbagai media. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) pada tahun 2019 berita hoax berbentuk tulisan sebanyak 79,7%, foto editan sebanyak 57,8%, foto dengan caption atau keterangan palsu sebanyak 66,3%, video editan sebanyak 45,70%, video dengan narasi palsu sebanyak 53,2% dan berita/foto/video lama di-posting kembali sebanyak 69,20 %.

Jumlah yang ditunjukkan cukup banyak dan tentunya memberikan dampak buruk bagi masyarakat yang terpapar banyak berita hoax. Oleh karena itu tingkat kepercayaan masyarakat terhadap media menjadi menurun, dan membuat resah terhadap maraknya pemberitaan hoax tersebut. Sadar akan hal itu, sebagai generasi muda kita harus bisa cermat dalam bermedia sekaligus membantu menghentikan penyebaran berita atau informasi palsu. Berikut tim Hijratunaa merangkumnya dalam lima langkah cerdas bermedia dalam menangkal berita hoax:

  1. Perhatikan Judul Informasi

Beberapa oknum kerap kali sengaja memakai judul yang sensasional atau menjebak agar banyak masyarakat yang tertarik membacanya. Berita bohong kerap kali menggunakan judul yang mengejutkan atau memancing pembaca, tak jarang isi berita dengan judulnya berbeda. Bahkan tak segan-segan oknum penyebar berita hoax menggunakan judul yang provokatif.

  1. Lihat Sumber Informasi

Hal yang paling utama dan penting untuk kita perhatikan adalah dengan mengecek dari mana sumber informasi berasal. Kita harus bisa memilih dan memilah mana media yang kompeten dan terpercaya. Apabila mendapat informasi dari situs-situs atau media yang belum terpecaya, maka perlu mengecek kebenarannya di media atau situs resmi.

  1. Periksa Foto dan Video

Seringkali berita hoax menggunakan foto atau video dengan tingkat editing di luar batas, demi meyakinkan masyarakat akan berita yang disampaikan. Namun kita tidak perlu khawatir untuk mencari fakta dari foto atau video tersebut, kini kita bisa mengecek keasliannya melalui teknologi fitur dari google images salah satunya. Kita bisa mengeceknya melalui tautan images.google.com.

  1. Waspada forward Massage/ Pesan Diteruskan

Hal yang paling sering ditemukan dari berita hoax adalah adanya pesan yang diteruskan berkali-kali atau forward Massage. Oknum penyebar berita hoax akan menyebarkan ke banyak orang melalui cara ini dengan meminta orang-orang menyebarkan ulang informasi tersebut. Dalihnya, meminta agar informasi tersebut disebarkan secara segera bahkan tak segan memberikan ancaman atau iming-iming hadiah. Jika kalian mendapatkan pesan seperti itu, segera hapus dan abaikan.

  1. Laporkan ke KOMINFO jika menemukan Berita Hoax

Langkah terakhir, apabila menemukan berita hoax hendaknya segera melaporkan konten tersebut ke Kementrian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) agar berita hoax bisa segera ditindak tegas. Kita bisa melaporkannya dengan cara screen capture disertai dengan url link tautan berita tersebut lalu mengirim filnya ke aduankonten@mail.kominfo.go.id. Tak usah khawatir Anda terancam, karena kerahasiaan pelapor akan dijamin