KKN-60 UIN Gus Dur Sosialisasikan Pemilahan Sampah sebagai Wujud Tanggung Jawab Khalifah Fil Ardh

Pewarta : Adi Masyali Saidil Arif, Dkk. Editor : Amarul Hakim

Pekalongan – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan 60, kelompok 2 UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan (UIN Gus Dur) menyelenggarakan kegiatan Lampah Sigab “Pemilahan Sampah dan Sistem Gotong Royong dengan Ecobrick untuk Alam Bersih” di MSI 14 Medono, pada Sabtu (9/11/24) dan Rabu (13/11/24).

Sebagai wujud penerapan konsep khalifah fil ardh, yang mengajarkan tanggung jawab manusia dalam merawat bumi, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya memilah  dan memanfaatkan sampah sehingga bernilai guna pada siswa-siswi sejak dini.

Melibatkan 52 siswa-siswi kelas 3, pelaksanaan kegiatan ini terbagi menjadi dua pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada Sabtu (9/11/2024) dengan mengusung materi sosialisasi tentang pentingnya pemilahan sampah yang baik. Dalam kesempatan ini, mahasiswa KKN memberikan pemahaman mengenai jenis-jenis sampah serta cara yang tepat dalam memilah sampah untuk memudahkan proses pengelolaannya dengan fokus utama yaitu mengurangi sampah plastik yang kian menumpuk di lingkungan sekitar.

Baca juga : Ajak Santri Melestarikan Tradisi, Mahasiswa KKN UIN Gus Dur Adakan Permainan Tradisional Pada Anak-Anak TPQ

Adapun pertemuan kedua dilaksanakan pada Rabu (13/11/2024) berfokus pada praktik langsung, yaitu siswa-siswi diberi kesempatan untuk langsung terlibat dalam pembuatan ecobrick yang merupakan sebuah teknik pemanfaatan sampah plastik dengan cara memasukkannya ke dalam botol plastik hingga padat. Ecobrick ini kemudian dapat digunakan sebagai bahan alternatif untuk berbagai keperluan, misalnya bahan bangunan seperti dinding, pagar, meja, kursi, ataupun hiasan taman.

Para siswa tampak antusias dalam mengikuti pelatihan pengelolaan sampah ini. Dalam pelatihan tersebut, siswa-siswi MSI 14 diajarkan praktik pembuatan pot bunga dan hiasan taman dari ecobrick. “Kami membimbing siswa-siswi MSI 14 dalam praktik ecobrick untuk membuat tiga pot bunga dan hiasan taman, yang nantinya akan memperindah taman sekolah,” ujar Maryani, penanggung jawab kegiatan Lampah Sigab.

Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari pihak madrasah karena sejalan dengan tema pembelajaran siswa tentang daur ulang sampah. Menurut Wali Kelas 3 MSI 14 Medono, pemanfaatan sampah melalui metode ecobrick ini selaras dengan materi yang telah diajarkan di kelas.

Baca juga : Perkuat Kolaborasi, Arina Jejaring Himpun Pengelola Media Keislaman se-Indonesia agar Dakwah Digital Maksimal

“Kebetulan kegiatan ecobrick itu kan istilahnya pemanfaatan sampah. Itu bisa nyambung dengan tema kita, karena tema pembelajaran kita yang kemarin itu juga salah satunya daur ulang sampah. Walaupun sudah kami sampaikan, praktiknya kebetulan dari KKN juga mengangkat ecobrick atau sampah yang dimanfaatkan kembali sehingga tidak menjadi sampah yang terbuang begitu saja,” ujar Izza Arifiyani, S.Ag.

Selain itu, tim 2 KKN-60 UIN Gus Dur juga memberikan tempat sampah organik dan anorganik bagi madrasah dengan memanfaatkan galon air bekas, sebagai upaya mendukung kebiasaan siswa dalam memilah sampah sejak dini. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat tercipta generasi penerus bangsa yang lebih peduli terhadap lingkungan dan memiliki keterampilan untuk mengelola sampah secara efektif.