Perkuat Kolaborasi, Arina Jejaring Himpun Pengelola Media Keislaman se-Indonesia agar Dakwah Digital Maksimal

Pewarta : Kharisma Shafrani, Editor : Amarul Hakim

Jakarta – Perkembangan teknologi digital yang semakin pesat telah membuka peluang yang sangat strategis bagi pengembangan dakwah Islam. Dalam hal ini, Arina.id mengadakan acara Upgrading Kepenulisan Populer dan Konsolidasi Pengelola Media Keislaman Moderat, pada tanggal 11-13 Oktober 2024 di Hotel Luminor Pecenongan, Jakarta Pusat.

Upgrading kepenulisan ini dihadiri oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kementerian Agama, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi dan Direktur Umum Arina Jejaring Media yang juga Ketua LTN PBNU, H. Ishaq Zubaedi Raqib. Selain itu, turut dihadiri para perwakilan dari berbagai media keislaman yang tergabung dalam jejaring Arina.id dari seluruh Indonesia.

Acara ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kepenulisan populer di kalangan pengelola media, serta mengkonsolidasikan visi dan misi dalam menyebarluaskan ajaran Islam yang ramah, moderat, dan sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan.

Baca juga : Melacak Jejak Pemikiran Islam: Pribumisasi, Inklusif, dan Transformatif sebagai Jalan Damai dan Toleran

Dalam kesempatan ini, Direktur PTKI Kemenag dan Direktur Umum Arina menyampaikan pentingnya peran media dalam membentuk opini publik yang sehat dan edukatif, terutama di era informasi yang serba cepat ini.

Prof. Ahmad Zainul Hamdi menegaskan pentingnya media keislaman agar berperan sebagai ujung tombak dalam penyebaran konten yang positif dan konstruktif.

“Sinergi antar media keislaman sangat diperlukan untuk memberikan pemahaman Islam yang sejuk dan inklusif,” ujar Hamdi.

Sementara itu, Ulil Abshar Abdalla atau yang kerap disapa Gus Ulil selaku Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam PBNU) menuturkan bahwa akhir-akhir ini terjadi kemerosotan penggunaan bahasa di kalangan penulis dan pembaca. Menurutnya, hal ini disebabkan semakin jarangnya penerbitan cetak maupun media online yang menunjukkan kepedulian besar pada aspek bahasa.

“Kalau kita melihat dalam sejarah pers sebelum munculnya dunia online, hampir semua media peduli bahasa terutama media besar seperti Kompas, Tempo. Kita harus mengakui media ini berjuang habis-habisan merumuskan gaya bahasa jurnalisme yang khas dan dianggap cocok,” jelasnya.

Gus Ulil berharap agar seluruh penulis media Islam, termasuk Arina.id dan sindikasinya dapat menumbuhkan semangat kebahasaan yang kuat. Beliau berpandangan bahwa pengembangan gaya bahasa yang khas merupakan manifestasi nyata dari kepedulian terhadap bahasa.

“Bentuk real kepedulian bahasa yakni kita peduli dengan pencarian gaya. Ini tidak mudah dicapai dalam waktu singkat tetapi saya ingin ada usaha bareng untuk usaha merumuskan suatu gaya menulis yang khas,” ujar Gus Ulil.

Baca juga : Candi Wat Arun Bangkok: Kolaborasi Sempurna Estetika, Harmoni dan Spiritualitas

Diketahui, juga ada perwakilan dari Hijratunaa.com, media cyber yang juga merupakan sindikasi dari Arina Media Jejaring. Pada kesempatan ini, dihadiri langsung oleh Redaksi Pelaksana Hijratunaa.com, Dr. Muhammad Rifa’i Subhi, M.Pd.I.

Menurutnya kegiatan ini merupakan langkah yang tepat dalam memperkuat sinergi antar pengelola media keislaman.

“Konsolidasi Pengelola Media Keislaman Moderat, yang diawali dengan kegiatan Upgrading Kepenulisan Populer, merupakan langkah yang tepat dalam rangka memperkuat sinergi antar pengelola media dalam menyebarkan pesan-pesan keislaman yang moderat dan konstruktif,” tutup Rifa’i.