penulis : tim Hijratunaa
الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, dan tak lupa sholawat serta salam kita sanjungkan kepada Rasulullah SAW, semoga kelak kita mendapatkan syafaatnya di yaumul akhir.
Hadirin semuanya pertama-tama kita tak lupa untuk selalu mengingat kepada pencipta alam semesta yaitu Allah SWT yang selalu memberikan nikmat dan keberkahan. Tak lupa untuk mematuhi segala perintah dan menjauhi larangannya. Allah SWT begitu luas baiknya anugerah kepada semua makhluk dengan penuh kelembutan, dengan penuh kasih sayang yang tak ada batasnya.
Berkaitan dengan hal ini, Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظّاً غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentu mereka menjauhkan diri dari sekitarmu.” (QS. Ali Imran [3]: 159).
Oleh karena itu, manusia diajarkan untuk selalu memberikan kebaikan-kebaikan kepada sesamanya. Kebaikan bisa berupa dengan tolong menolong dan menjalin silahturahmi agar selalu rukun. Kadang kala yang namanya manusia tak luput dari salah, entah itu di sengaja atau tidak namun perbuatan itu bisa menimbulkan salah paham antar kita. Sehingga hal itu bisa menjadi boomerang bahkan perpecahan atau kekacauan.
Untuk mencegah masalah-masalah yang berakibat kepada perpecahan, kita sebagai manusia hendaknya bersikap lemah lembut dalam artian tindakan menyelesaikan tidak dengan kekerasan. Banyak dari kita semua kadang lupa jika marah atau tak sengaja di singgung langsung bertindak keras atau kasar. Justru tindakan tersebut salah karena dengan pikiran yang yang penuh emosi atau dendam dan bahkan langsung bertindak kekerasan akan sangat berbahaya.
Dalam surat An-nisa ayat 148 juga dijelaskan bahwa ketika kita mengucapkan sesuatu harus di perhatikan agar terhindar dari hal-hal buruk, karena ucapan adalah doa.
لَا يُحِبُّ اللّٰهُ الۡجَــهۡرَ بِالسُّوۡٓءِ مِنَ الۡقَوۡلِ اِلَّا مَنۡ ظُلِمَؕ وَكَانَ اللّٰهُ سَمِيۡعًا عَلِيۡماً
“Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” ( An-nisa ayat 148 )
Penjelasan dalam ayat itu menyebutkan apabila kekerasan tidak hanya pada kekerasan fisik tapi bisa juga menyangkut kekerasan verbal atau dari perkataan. Sehingga segala bentuk kekerasan sangat dilarang sebab akan merugikan satu sama lain. Pentingnya kita semua menjaga ucapan dan tindakan agar tidak berdampak pada kekerasan fisik atau verbal. Apalagi era digital ini yang memungkinkan interaksi pada media sosial, perhatikan tulisan atau pesan yang terupload di media. Selain itu media bisa berdampak buruk jika kita tidak memanfaatkan dengan hal-hal yang baik.
Dari sisi moderasi beragama yang memiliki nilai anti kekerasan, sangat membantu dalam mencegah timbulnya akibat dari kekerasan. Moderasi agama menjunjung tinggi terciptanya perdamaian di segala perbedaan agar tidak terjadi perpecahan antar umat, suku bahkan ras. Menjaga kerukunan satu sama lain dan bertindak sesuai aturan yang akan bisa jadi solusi pentingnya menjaga diri dari kekerasan. Apabila ada kata-kata menyinggung atau menyudutkan usahakan pikiran kita dalam keadaan dingin, selesaikan masalahnya baik-baik. Upaya lain yang bisa dilakukan contohnya dengan diam jika berbicara akan menimbulkan kegaduhan.
Mencintai kerukunan sekaligus menghindari kekerasan pada dasarnya tidak hanya ditunjukkan pada orang lain, tapi dampaknya dirasakan bagi diri sendiri. Orang yang selalu hidup rukun, berbaik sangka, tidak pernah menyimpan dendam, prasangka dan kebencian, hidupnya akan selalu damai. Sehingga, hari-hari yang dilalui selalu diwarnai dengan kebahagiaan