Penulis: Mufidatul ‘Ulya, Editor: Muhamad Nurul Fajri
Kesehatan mental dan kesehatan fisik menjadi dua hal yang perlu dijaga dengan baik. Berbagai cara bisa kamu lakukan untuk menjaga kedua kondisi ini tetap dalam keadaan optimal, misalnya dengan rutin berolahraga atau mengelola stres dengan baik. Berbagai gangguan kesehatan mental, nyatanya dapat terjadi akibat kondisi stres yang tidak dapat diatasi dengan baik, salah satunya adalah gangguan kepribadian.
Gangguan kepribadian merupakan kondisi dimana pengidapnya memiliki pola pikir dan juga perilaku yang tidak sehat serta berbeda dengan kebanyakan orang lain. Gangguan ini termasuk dalam kategori penyakit mental, sehingga menyebabkan pengidapnya akan kesulitan dalam berinteraksi dengan sosial. Lalu, apa yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan kepribadian?
Mulai dari trauma hingga adanya gangguan pada otak. Umumnya, gejala gangguan kepribadian akan sering dialami oleh para remaja hingga orang-orang yang baru saja memasuki usia dewasa. Pengidap gangguan kepribadian biasanya akan mengalami kesulitan untuk membangun hubungan sosial, membuat interaksi dengan banyak orang, sering memiliki prasangka buruk terhadap orang lain, hingga mengalami gangguan kecemasan.
Lalu, apa yang menyebabkan seseorang alami gangguan kepribadian? Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang alami kondisi ini, misalnya adanya riwayat keluarga dengan kondisi gangguan ini, sehingga kamu akan rentan mengalami hal yang serupa. Tidak hanya itu, kondisi lingkungan juga dapat meningkatkan risiko seseorang alami gangguan kepribadian.
Trauma masa lalu adalah pengalaman emosional, yaitu ketidakmampuan seseorang, untuk melepaskan diri dari memori negatif di masa lalu. Umumnya, trauma masa lalu terjadi karena sejumlah kejadian yang tidak menyenangkan. Contohnya, yaitu masa kecil yang tidak bahagia, kecelakaan, kematian anggota keluarga, hingga mengalami perundungan dari orang lain.
Trauma dapat memiliki efek jangka panjang pada kesehatan mental, fisik, dan emosional. Apalagi jika hal-hal tertentu membuat seseorang merasa terpicu akan trauma masa lalunya. Akibatnya, seseorang yang memiliki trauma masa lalu dapat mengalami syok, sedih, panik, sebagai respons dari pikirannya. Kondisi ini memang tidak dapat disepelekan, dan perlu segera mendapatkan penanganan.
Tips yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi trauma masa lalu:
1. Menceritakannya kepada orang terdekat. tips pertama, yaitu menceritakan trauma masa lalu kepada orang terdekat ketika sudah siap.
2. Hadapi perasaanmu, menghindari pemicu atau ingatan tentang peristiwa traumatis di masa lalu dengan tidur sepanjang waktu, mengisolasi diri, memang hal yang wajar. Kendati demikian, hal ini tidak dapat dilakukan secara terus-menerus. Sebab, semakin lama seseorang menghindar, hal ini dapat memperpanjang stres dan membuat seseorang tak kunjung pulih. Karena itu, secara bertahap, hadapilah perasaan yang dimiliki. Selain itu, cobalah untuk kembali ke rutinitas normal secara bertahap, dan meminta dukungan orang terdekat, atau psikolog.
3. Bersabar, tips selanjutnya yang perlu kamu terapkan adalah bersabar. Ingatlah bahwa memiliki reaksi atau respon keras terhadap peristiwa traumatis sangatlah normal. Namun, kamu juga perlu menghadapinya agar hal tersebut tidak membuatmu terpuruk. Lakukan secara perlahan, meskipun memang tidak mudah. Artinya, kamu perlu bersabar dan berdamai dengan diri sendiri, karena seiring waktu keadaanmu akan membaik. Untuk melakukannya, hal pertama adalah mengidentifikasi teman atau anggota keluarga yang dapat kamu percaya, untuk mencari dukungan. Ketika sudah merasa siap untuk menceritakannya, kamu bisa memberitahu pengalaman dan perasaanmu terkait trauma. Selain menceritakan, kamu juga dapat mencari dukungan kepada orang terdekat untuk membantu menyelesaikan kewajiban atau tugas rumah tangga. Hal ini bertujuan untuk mengurangi stres yang timbul. Trauma juga bisa datang akibat kekerasan dalam rumah tangga dalam usia terlalu dini.
4. Menerapkan perawatan diri, Cara ini membantu mengurangi tingkat stres, sehingga perlu dapat membantu pemulihan dari trauma masa lalu. Nah, perawatan diri dapat diterapkan melalui hal-hal yang terasa baik dan mencintai diri sendiri. Contohnya, yaitu melakukan ‘me time’, mandi lebih lama, hingga melakukan berbagai kegiatan positif yang kamu sukai, seperti membaca buku atau menonton film.