Rektor UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan Buka Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Profesional 2024

Pewarta: Adib ‘Aunillah Fasya, Editor: Sam

Pekalongan – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag, secara resmi membuka kegiatan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Profesional 2024 pada Selasa, 22 Oktober 2024, di Parkside Mandarin Hotel Pekalongan. Acara ini diikuti oleh 86 peserta dari berbagai wilayah dan bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan kompetensi pembimbing haji dalam melayani jamaah.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag, menekankan pentingnya sertifikasi ini sebagai upaya strategis untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan manasik haji. “Kita perlu memastikan bahwa para pembimbing haji memiliki kapasitas yang memadai, baik dalam pemahaman syariat maupun dalam pelayanan kepada jamaah,” ujarnya. Ia berharap para peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan serius agar mampu memberikan kontribusi maksimal dalam membimbing jamaah haji di masa depan.

Baca juga : Fasttrack di 3 Embarkasi dengan Jamaah Haji Terbesar Menambah Daftar Layanan Haji Indonesia yang Semakin Baik

Kegiatan sertifikasi ini berlangsung selama delapan hari, dari 22 hingga 29 Oktober 2024. Para peserta akan mempelajari berbagai materi terkait manasik haji, mencakup teori dan praktik lapangan. Selain itu, mereka juga akan mengikuti ujian kompetensi sebagai syarat untuk mendapatkan sertifikasi pembimbing haji profesional. Materi disampaikan oleh para pakar yang ahli di bidangnya, baik dalam aspek syariat maupun pelayanan jamaah haji.

Tidak hanya membuka acara, Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag, juga menyampaikan materi mengenai penguatan karakter pembimbing haji. Ia menekankan bahwa kesabaran adalah kunci utama dalam melayani jamaah haji. “Sabar dalam melayani jamaah adalah bagian terpenting dari tugas seorang pembimbing. Ibadah haji bukan hanya soal fisik, tetapi juga ujian mental dan emosi, baik bagi jamaah maupun bagi pembimbing,” jelasnya. Selain kesabaran, ia menambahkan, pembimbing haji juga harus memiliki integritas, tanggung jawab moral, dan kepekaan sosial.

UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan melalui program sertifikasi ini berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan kualitas pelayanan haji di Indonesia, dengan menyiapkan pembimbing yang profesional, berkarakter, dan berintegritas.