Perspektif Islam terhadap Kebaya: Antara Tradisi Budaya dan Tuntutan Keagamaan

Penulis: Nabila Putri Callista, Editor: Fajri Muarrikh

Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan agama. Setiap daerah memiliki keyakinan kuat terhadap kebudayaan masing-masing. Pakaian adat merupakan salah satu warisan dari budaya. Salah satunya adalah Kebaya. Kebaya merupakan pakaian adat bagian atas yang dikenakan oleh perempuan Indonesia, khususnya Jawa.

Di Indonesia sendiri banyak sekali umat Islam yang memakai baju kebaya dikarenakan itu merupakan tradisi dari daerah setempat. Sering kali baju kebaya dikenakan di hari pernikahan dan terkadang dikenakan di acara tertentu, seperti acara adat yang memerlukan penggunaan baju kebaya. Di era jaman sekarang pula, baju kebaya menjadi trend bagi anak muda khususnya ketika kita berwisata ke daerah yang kuat akan historisnya, seperti Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terdapat anak muda yang memakai baju kebaya untuk mengunjungi tempat-tempat yang bersejarah. Akan tetapi, banyak pula orang yang mencibir bahwa baju kebaya merupakan baju yang tidak sesuai dengan syariat islam. Dan ada pula yang berpendapat bahwa kebaya merupakan pakaian yang tidak senonoh dikarenakan memiliki bentuk yang pass dengan badan dan terkadang ada yang terlihat terbuka.

Berkebalikan dengan pendapat tersebut, kebaya adalah warisan budaya yang jika kita kenakan akan terlihat anggun dan memiliki nilai estetika. Perempuan yang mengenakan kebaya terlihat lebih sopan dan elegan. Bahkan kebaya digunakan di acara adat karena terlihat sopan. Kebaya bagi wanita muslim pada dasarnya boleh-boleh saja, asalkan memenuhi prinsip-prinsip syariah dan nilai-nilai agama yang tertuang dalam Al-Qur’an. Hal hal yang perlu kita perhatikan dalam pemakaian kebaya yaitu aurat, kesederhanaan dan tidak bertentangan dengan nilai agama.

Hal pertama yang harus kita perhatikan yaitu aturan aurat dalam islam. Kita bisa gunakan kebaya asalkan menutup aurat dan kita bisa memadukan kebaya dengan menggunakan kerudung, hal itu akan membuat kita terlihat lebih sopan, anggun dan menutup aurat. Lalu yang kedua pemakaian baju sebaiknya mencerminkan kesederhanaan dan menjauhi kemewahan yang berlebihan. Baju kebaya membuat orang yang memakainya terlihat sederhana tidak mencolok dan terkesan sopan karena dalam filosofis hidup orang Jawa mengajarkan untuk  Ojo Adigang Adigung Adiguno” yang memiliki makna mengajarkan agar selalu rendah hati setinggi apapun pangkat, kedudukan, maupun kekuatan di masyarakat, yang memiliki kaitan untuk hidup sederhana dan tidak memamerkan kekayaannya. Hal itu sesuai dengan ajaran agama Islam yang mengajarkan umatnya untuk hidup sederhana dan menghindari sikap berlebihan dalam berpakaian.

Baca Juga: Keselarasan Budaya Lokal Sintren Dengan Ajaran Islam

Menurut Buya Yahya, pertama, yang paling terpenting dalam berpakaian harus menutup aurat. Kedua, pakaian itu tidak menjadi ciri khas suatu agama lain, dan ketiga, pakaian tersebut tidak menjadi cirikhasnya orang fasik, lalu pakaian tersebut bukan laki laki menyerupai perempuan dan buka perempuan menyerupai laki-laki, dan bukan menjadi baju kesombongan. Jika itu semua sudah terpenuhi kita bisa kembali ke baju adat, asalkan menutup aurat. Yang tidak diperbolehkan, ketika kita memakai baju adat tetapi membuka aurat.

Pada dasarnya kita sebagai generasi muda Indonesia harus menjaga kebudayaan, jangan sampai kebudayaan hilang karena ulah diri kita sendiri akan tetapi kita harus ingat prinsip agama, budaya penting tetapi agama juga tak kalah penting. Dan hal yang harus kita perhatikan dalam berpakaian adalah kita sebagai umat beragama harus menghargai agama lain. Jangan sampai kita sebagai umat islam memakai baju ciri khas agama lain dan kita modifikasi dengan kerudung hal itu akan menjadi permasalahan dan akan menyebabkan perpecahan.