Penulis : Tsabita Hilwa Imanika, Editor : Lulu Salsabilah
Desa Linggoasri yang terletak di Jawa Tengah merupakan penduduk yang mayoritas beragama Islam. Namun, kebudaya lokal di desa ini yang kuat dan kaya sehingga harus dihormati dan dilestarikan dalam menjalankan ajaran Islam. Perpaduan antara Islam dan budaya lokal memberikan Desa Linggoasri mempunyai karakter sendiri untuk tetap mempertahankan budaya lokal dengan berpegang teguh dengan prinsip-prinsip Islam. Moderasi Beragama di Desa Linggoasri adalah tentang menjaga keseimbangan antara ajaran Islam dan tradisi budaya lokal yang diturunkan dari nenek moyang. Hal ini terlihat dalam pelaksanaan ibadah dan aktivitas keagamaan sehari-hari. Meski warga desa tetap menjalankan ibadah di bulan Ramadhan, termasuk salat lima waktu dan berpuasa, namun mereka tidak mengabaikan kearifan lokal seperti tradisi gotong royong atau sembahyang gunung. Salah satu contoh nyata dari moderasi di Desa Linggoasri adalah pengamalan Islam dan acara budaya lokal. Misalnya saja saat Hari Raya Idul Fitri tiba, warga tidak hanya merayakannya dengan salat Idul Fitri dan berkumpul di masjid. Mereka juga menjadi tuan rumah Idul Fitri, sebuah acara yang memadukan tradisi Islam dan lokal. Selama perayaan Idul Fitri, penduduk desa merayakan idul Fitri berbagi ketupat dengan tetangga dan warga sekitar walaupun mereka non muslim.
Desa Linggoasri merupakan contoh nyata keharmonisan antara Islam dan budaya lokal. Dalam Desa Linggoasri menemukan bahwa masyarakat nya telah mengamalkan ajaran Islam dengan cara yang menyatu dengan budaya lokal. Kesatuan agama dan budaya terlihat dalam aktivitas sehari-hari seperti upacara adat yang tetap dijalankan bersamaan dengan pelaksanaan ibadah Islam. Hal ini menunjukkan eratnya perpaduan nilai-nilai agama dan kearifan lokal sehingga terciptanya suasana toleransi dan keharmonisan sosial.
Perpaduan antara ajaran Islam dan budaya Desa Linggoasri sebagai bentuk penerapan moderasi beragama di masyarakat. Desa Linggoasri adalah sebuah tempat yang kaya akan warisan budaya dan nilai-nilai Islam yang kuat. Masyarakat Desa Linggoasri menjalani kehidupan sehari-hari mereka dengan harmonis, menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan tradisi budaya yang menjadi identitas mereka. Pentingnya memahami dan menerapkan konsep moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari. Tentang praktik keagamaan masyarakat Desa Linggoasri, termasuk rutinitas ibadah, pemahaman agama, dan hubungan mereka dengan budaya lokal. Bahwa masyarakat Desa Linggoasri telah berhasil menciptakan keharmonisan antara Islam dan budaya lokal mereka. Mereka menjalankan praktik keagamaan dengan cara yang tidak hanya mematuhi ajaran agama, tetapi juga memperhatikan nilai-nilai budaya yang diwariskan secara turun-temurun. Contohnya, pada saat perayaan keagamaan, masyarakat tidak hanya melaksanakan ibadah, tetapi juga mempertahankan tradisi budaya seperti tari dan musik tradisional. Dalam praktik moderasi beragama di Desa Linggoasri. Masyarakat memiliki sikap yang terbuka terhadap perbedaan dan menjunjung tinggi rasa saling menghormati antar umat beragama.
Selain itu, aspek moderasi beragama juga terlihat pada penggunaan bahasa lokal dan budaya. Dalam komunikasi agama, pendeta atau kyai di Desa Linggoasri ini selalu menggunakan bahasa Jawa dalam ceramah nya agar masyarakat desa lebih memahami dan menyikapinya secara positif. Hal ini menunjukkan bahwa budaya lokal dihormati dan diintegrasikan dalam penerapan ajaran agama. Selain itu, masyarakat Desa Linggoasri juga menjalankan praktek-praktik islami yang sesuai dengan budaya lokal mereka . Mereka menghormati tradisi kematian yang dibawa oleh nenek moyang mereka. seperti menyelenggarakan tahlilan dan pengajian untuk mendoakan arwah orang yang meninggal. Praktik-praktik tersebut sejalan dengan ajaran Islam, menunjukkan pentingnya moderasi beragama untuk memasukkan nilai-nilai Islam ke dalam budaya lokal.
Dalam konteks kehidupan masyarakat Desa Linggoasri moderasi beragama menjadi landasan dalam menjaga kerukunan antar umat beragama keberadaan umat Islam dan persatuan antar umat beragama lainnya dalam satu lingkungan desa harus saling menghormati dan memahami. Melalui praktik moderasi beragama. Masyarakat Desa Linggoasri dapat menciptakan landasan yang kokoh dalam kerjasama pembangunan desa untuk membangun kerukunan warganya, menghindari konflik agama dan mengelola agama dengan lebih baik. Di Desa Linggoasri, peran tokoh masyarakat sangat penting, tokoh desa dan agama harus bekerja sama untuk memastikan nilai-nilai Islam tidak bertentangan dengan budaya lokal. Namun prinsip agama yang benar tetap ada. Kita harus terus memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya meningkatkan keimanan. Moderasi beragama penting dilakukan di Desa Linggoasri untuk mencapai keselarasan antara ajaran Islam dan budaya lokal. Masyarakat desa mengamalkan agamanya dengan penuh keyakinan, sambil tetap menghormati dan mencerminkan nilai-nilai lokal. Dalam era globalisasi ini menjaga identitas lokal sambil mengikuti ajaran agama adalah hal yang relevan dan hal ini penting bagi Desa Linggoasri.
Desa Linggoasri terdiri dari masyarakat dengan latar belakang agama dan keyakinan yang beragam. Meskipun demikian Desa Linggoasri dikenal sebagai tempat yang damai dan penuh toleransi. Hal ini terlihat dari upacara keagamaan yang diadakan di desa di mana warga dengan beragam latar belakang keagamaan mereka berpartisipasi dengan saling menghormati. salah satu contoh nyata moderasi beragama di Desa Linggoasri adalah dalam pelaksanaan ibadah salat meskipun mayoritas penduduk desa beragama Islam, mereka memberikan kebebasan dan dukungan penuh bagi warga yang beragama lain untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan mereka. Misalnya di wilayah desa terdapat masjid yang kokoh dan indah yang menjadi tempat beribadah bagi umat Islam tetapi juga terdapat gereja dan kuil yang menjadi tempat ibadah bagi umat Kristen dan Budha. Tidak hanya itu dalam kehidupan sehari-hari warga Desa Linggoasri menerapkan nilai-nilai bertoleran dan Sikap saling menghargai. mereka saling membantu dalam merayakan hari keagamaan masing-masing dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang diajarkan agama mereka. selain itu mereka juga sering mengadakan kegiatan bersama antara warga dengan latar belakang agama yang berbeda. Seperti kegiatan gotong royong bakti sosial bersama dan acara perayaan keagamaan. Pendidikan di Desa Linggoasri juga memainkan peran penting dalam memupuk moderasi beragama di sekolah-sekolah desa anak-anak diajarkan untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan agama yang ada di sekitar mereka mereka diajarkan untuk memahami landasan agama orang lain tanpa merendahkan atau memperkuat klaim agama mereka sendiri hal ini membantu menciptakan generasi muda yang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang moderasi beragama.
Adanya Desa Linggoasri ini menunjukkan bahwa moderasi beragama dapat berhasil dengan memadukan ajaran Islam dengan tradisi budaya lokal. Pemahaman yang jelas terhadap prinsip-prinsip agama, penghormatan terhadap warisan, peran aktif umat dan tradisi beragama, serta moderasi beragama merupakan kunci persatuan dalam keberagaman. Desa ini menjadi inspirasi bagi masyarakat luas dengan menunjukkan bahwa moderasi beragama tidak hanya bisa menjadi moderator, namun juga mendukung hidup berdampingan secara damai dan toleran.