Penulis : Chikal Sasmita Sari, Editor : Choerul Bariyah
Islam dan budaya lokal merupakan dua komponen yang saling mendukung terhadap perkembangannya, dimana islam berkembang karena menghargai budaya lokal, begitu pula budaya lokal tetap eksis karena mengalami perbaruan dengan ajaran islam. Hubungan islam dalam budaya Islam dan budaya lokal merupakan dua komponen yang saling mendukung terhadap perkembangannya, dimana Islam berkembang karena menghargai budaya lokal, begitu pula budaya lokal tetap eksis karena mengalami perbauran dengan ajaran Islam.
Kegiatan adab istiadat di desa lingo asri memiliki tradisi seperti saling membantu dalam perayaan hari raya nyepi, Melasti, dan bagi umat yang muslim melakukan hari raya 10 muharram, dan ketika ada yang hajatan atau nikahan warga masyarakat lingo asri ikut membantu nya. Apa kaitannya islam dengan budaya? Agama Islam turun bersentuhan dengan kebudayaan. Agama memberikan warna (spirit) pada kebudayaan, sedangkan kebudayaan memberi kekayaan terhadap agama.
Budaya lokal sendiri memiliki arti nilai-nilai lokal hasil budidaya masyarakat suatu daerah yang terbentuk secara alami dan diperoleh melalui proses belajar dari waktu ke waktu. Budaya lokal dapat berupa hasil seni, tradisi, pola pikir, atau hukum adat. Contoh Budaya-budaya yang ada di Indonesia;
- Upacara Adat.
- Contoh Kebudayaan di Masyarakat Indonesia Debus.
- Contoh Kebudayaan di Masyarakat Indonesia Karapan Sapi.
- Contoh Kebudayaan di Masyarakat Indonesia Merarik.
- Contoh Kebudayaan di Masyarakat Indonesia Makepung.
- Contoh Kebudayaan di Masyarakat Indonesia Melasti
contoh kebudayaan Islam Berikut ini adalah beberapa tradisi Islam di Nusantara yang perlu kalian ketahui;
- Tradisi Halal Bihalal.
- Tradisi Sekaten di Surakarta dan Yogyakarta.
- Tradisi Grebeg di Jawa.
- Tradisi Grebeg Besar di Demak.
- Sesaji Rewanda di Semarang.
- Njimbungan di Klaten.
- Grebeg Syawal Yogyakarta
Harmoni Islam dalam Kehidupan Sebelum Islam masuk di Nusantara, sudah terdapat kepercayaan atau agama masyarakat setempat. Agama yang dianut masyarakat Nusantara sebelum Islam adalah Hindu-Budha. Selain itu ada juga, Animisme dan Dinamisme. Berbaurnya kepercayaan Budha dengan kepercayaan Animisme dan Dinamisme, karena watak dan karakter kepercayaan tersebut mempunyai banyak kesamaan. Salah satu contoh sederhana adalah tentang mitos. Adanya kepercayaan tentang roh, baik roh baik maupun roh jahat. Lalu ada kepercayaan pada banyak dewa yang mempunyai kekuasaan dan tugas masing-masing.
Selain itu, juga sudah ada budaya lokal masyarakat yang sudah terkondisikan dengan baik seiring perkembangan zaman. Budaya yang ada dalam kehidupan masyarakat sudah tertanam dengan kuat dalam kehidupan sehari- hari. Toleransi antar umat beragama dapat kita maknai sebagai salah satu sikap kita untuk saling dapat bersama-sama dalam masyarakat yang menganut agama lain, untuk bisa saling menghargai, menghormati serta memiliki kebebasan untuk menjalankan prinsip-prinsip keagamaan (ibadah) tanpa adanya paksaan. Sikap toleransi antar umat beragama bisa kita mulai dari hidup bertetangga baik tetangga yang seiman dengan kita atau pun yang tidak seiman dengan kita. Sikap toleransi tersebut tentunya dengan cara menghargai, menolong, serta menghormati.
Bisa kita lihat contoh sikap toleransi, menghargai, dan menghormati perayaan hari besar keagamaan umat agama lain. Sebagai umat beragama kita harus menghormati perayaan hari besar agama lain secara proporsional dan tetap tidak boleh. Berikut ini adalah beberapa tradisi Islam di Nusantara yang perlu diketahui:
- Tradisi Halal Bihalal.
- Tradisi Kupatan (Bakdo Kupat)
- Tradisi Sekaten di Surakarta dan Yogyakarta.
- Tradisi Grebeg di Jawa.
- Tradisi Grebeg Besar di Demak.
- Sesaji Rewanda di Semarang.
- Njimbungan di Klaten.
- Grebeg Syawal Yogyakarta
Harmoni Islam dalam Kehidupan ini dapat di lihat dari Sebelum Islam masuk di Nusantara, sudah terdapat kepercayaan atau agama masyarakat setempat. Agama yang dianut masyarakat Nusantara sebelum Islam adalah Hindu-Budha. Selain itu ada juga, Animisme dan Dinamisme. Berbaurnya kepercayaan Budha dengan kepercayaan Animisme dan Dinamisme, karena watak dan karakter kepercayaan tersebut mempunyai banyak kesamaan.