MENGATASI BULLYING MELALUI EDUKASI AKHLAK USIA DINI

Oleh : Khanifah Auliana

Bullying menjadi hal yang sering dilakukan di kalangan saat ini bahkan anak-anak yang masih di bawah umur. Bullying merupakan suatu perilaku yang menindas atau mengintimidasi seseorang baik secara fisik maupun verbal. Oleh karena itu, bullying atau pembullyan jadi hal yang sangat dilarang untuk siapapun karena dapat mengakibatkan dampak buruk. Pembullyan sekarang ini tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa saja namun juga merambah ke anak-anak.

Maraknya bullying saat ini sangat perlu untuk di perhatikan lebih lanjut karena akan berpengaruh terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, bullying saat ini bahkan sering dianggap wajar atau di normalisasi sebagian masyarakat tanpa melihat dampaknya terutama anak-anak. Kejadian bullying pada anak-anak masih sering terjadi biasanya di sekolah formal maupun non formal. Akhir-akhir ini bahkan sudah viral aksi pembullyan yang ada di salah satu sekolah menengah pertama.

Mirisnya aksi bullying siswa SMP itu sebelumnya di video oleh salah satu siswa dan di unggah pada media sosial. Setelah video itu di unggah, respon masyarakat pun langsung tuai kontra terhadap video bullying itu. Pelaku bullying bahkan langsung ditangkap oleh pihak kepolisian untuk di mintai keterangan terkait pembullyan di kalangan SMP ( siswa menengah pertama ). Akibat buruk dari bullying siswa SMP, korban mengalami luka-luka dan harus di rawat di rumah sakit. Pihak kepolisian juga masih mendalami kasus pembullyan itu sebab pelaku bullying masih dibawah umur dan ada hukum khuhus yang menanganinya.

Dari kejadian viral pembullyan di sekolah, membuat kita semua harus sadar akan pentingnya edukasi dalam berperilaku maupun bertutur kata melalui pembelajaran akhlak. Anak-anak sangat mudah meniru apa saja yang di lihat atau di dengar di lingkungan mereka. Peran penting orangtua dan masyarakat dalam mengedukasi anak-anak lewat penerapan akhlak bisa jadi solusi kedepannya agar mengurangi perilaku bullying. Cara lain yang bisa digunakan dengan menerapkan sanksi atau hukuman ringan untuk membuat anak-anak berfikir ulang setiap melakukan tindakan yang salah.

Penerapan edukasi dan pembelajaran akhlak bisa dimulai melalui media sosial karena anak-anak zaman sekarang lebih aktif menggunakan gadget. Tontonan atau informasi pada media sosial memerlukan penerapan khusus untuk anak-anak seperti yang diterapkan pada YouTube anak sehingga semua konten atau video bisa aman untuk di tonton. Tidak hanya fokus pada penerapan konten diperlukan juga pengawasan orangtua serta pihak-pihak yang berkaitan dengan anak-anak untuk membantu mengarahkan kepada perilaku yang baik. Anak usia dini merupakan usia emas. pada usia dini, seseorang akan mengnyimpan memori yang cukup lama. Hal ini dapat membentuk ruang bawah sadar seseorang, sehingga menentukan tindakan yang akan dilakukan. Siswa yang sejak usia dini dibiasakan untuk menghormati orang lain, terbiasa antri, terbiasa membuang sampah pada tempatnya, itu akan menjadi kebiasaan pada kehidupannya setelah dewasa. Sehingga, pendidikan akhlak yang efektif, idealnya dilakukan sejak usia dini