KHUTBAH JUMAT : Meningkatkan ketakwaan dengan mengingat Allah

Oleh : Khanifah Auliana

الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, dan tak lupa sholawat serta salam kita sanjungkan kepada Rasulullah SAW, semoga kelak kita mendapatkan syafaatnya di yaumul akhir.

Hadirin semuanya pertama-tama kita tak lupa untuk selalu mengingat kepada pencipta alam semesta yaitu Allah SWT yang selalu memberikan nikmat dan keberkahan. Tak lupa untuk mematuhi segala perintah dan menjauhi larangannya. Allah SWT begitu luas baiknya anugerah kepada semua makhluk dengan penuh kelembutan, dengan penuh kasih sayang yang tak ada batasnya. Hadirin semuanya, kepercayaan atau agama yang kita ambil pasti punya aturan-aturanny sendiri.

Dalam agama Islam kita diperintahkan untuk percaya kepada maha pencipta yaitu Allah SWT yang telah menciptakan alam semesta ini dengan indahnya. Dengan itu kita  harus percaya dan yakin apapun itu kepada Allah SWT. Berharap dan meminta segela kemudahan atas musibah atau ujian Yang sedang dijalani atau kebimbangan yang ada di kehidupan kita. Percayakan semua pada Allah, kita ikuti alurnya insyaallah jalan yang kita lalui akan selalu Allah ridhoi.

Sebab di dunia ini ibaratnya kita numpang sebentar ketika nanti di akhirat akan ada masa nyatanya kita benar-benar abadi. Oleh karena itu jadikan kehidupan di dunia ini menjadi peluang agar selalu berbuat kebaikan, menjalankan perintah Allah dan menjauhi maksiat-maksiat yang sangat mudah ditemui. Tingkatkan iman untuk selalu mengingat kepada Allah, jangan goyah atas godaan-godaan yang ada. Tetap memegang teguh prinsip kita dalam beribadah kepada Allah SWT. Dalam Quran surat Al-Hadid ayat 20 diterangkan :

اِعۡلَمُوۡۤا اَنَّمَا الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَا لَعِبٌ وَّلَهۡوٌ وَّزِيۡنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيۡنَكُمۡ وَتَكَاثُرٌ فِى الۡاَمۡوَالِ وَالۡاَوۡلَادِ‌ؕ كَمَثَلِ غَيۡثٍ اَعۡجَبَ الۡكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيۡجُ فَتَرٰٮهُ مُصۡفَرًّا ثُمَّ يَكُوۡنُ حُطٰمًا‌ؕ وَفِى الۡاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيۡدٌ ۙ وَّمَغۡفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضۡوَانٌ‌ؕ وَمَا الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَاۤ اِلَّا مَتَاعُ الۡغُرُوۡرِ

Artinya : Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.

Dalam ayat tersebut, dipahami bahwa kehidupan ini memang sementara, kita semua akan ad masanya untuk dipanggil oleh Allah atau ibaratnya meninggalkan dunia ini. Lalu apa yang harus kita lakukan sebelum giliran tersebut? Banyak-banyak beribadah, bersyukur, meningkatkan ketakwaan dengan melaksanakan kebaikan-kebaikan. Masih banyak hal yang perlu kita perbaiki sekarang sebelum terlambat. Karena kematian tak pandang bulu, entah itu bayi, muda atau tua semua akan bergiliran tinggal bagaimana amal kita nanti yang akan dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, mari kita sama-sama introspeksi diri, yang tadinya malas sholat sekarang perbaiki sholatnya agar tidak bolong-bolong. Yang tadinya malas untuk ke masjid usahakan meluangkan waktu ke masjid, hal-hal kecil itu kalau dirubah pelan-pelan akan jadi kebiasaan yang baik pula.