Frugal Living: Moderasi Manajemen Keuangan Ala Rasullah

Frugal Living belakangan ini menjadi tren yang banyak diperbincangkan publik. Pola hidup ini menerapkan prinsip hemat dan mengatur keuangan secara bijak. Frugal living mulai dikenal ketika krisis ekonomi global di Amerika Serikat pada tahun 2007, dimana pemerintah meminta masyarakat setempat untuk bertahan hidup dengan sedikit pengeluaran. Sejak saat itu frugal living makin populer dan berkembang hingga saat ini. Gaya hidup seperti ini dinilai efektif dalam mengelola keuangan dengan berfokuskan pada kebutuhan ketimbang keinginan. Dengan begitu dapat menjamin kualitas hidup dan financial yang lebih baik dalam jangka panjang.

Sederhananya frugal living berarti hidup hemat dengan menekankan pada kecermatan dalam membelanjakan uang. Bukan berarti harus membeli barang super murah demi menghemat anggaran akan tetapi lebih mensiasati antara kebutuhan primer dan tersier. Meskipun demikian, frugal living banyak menimbulkan pro dan kontra pada masyarakat karena gaya hidup dianggap terlalu menekan angka pengeluaran sesedikit mungkin sehingga banyak yang beranggapan gaya hidup ini mengarah pada sifat pelit. Fenomena ini juga terjadi di Korea Selatan dimana masyarakatnya benar-benar menghemat kebutuan pokok seperti makan demi target untuk membeli barang-barang bermerek.

Namun sesungguhnya gaya hidup ini bukan bermakna seperti yang dijelaskan di atas, tapi frugal living lebih mengarahkan kita, untuk memiliki gaya hidup hemat dan cermat. Contohnya tidak gemar berfoya-foya atau membeli barang diluar kebutuhan. Dalam ajaran islam sendiri frugal living berarti sederhana, seimbang, dan tidak berlebihan. Hal ini diajarkan oleh Rasullah SAW kepada umatnya, karena pola hidup sederhana dapat membuat seseorang bersikap toleran atas nikmat Allah SWT walau sekecil apapun. Sikap toleran tersebut sesuai dengan pilar-pilar moderasi beragama.

Penerapan frugal living bisa dimulai dengan beberapa langkah seperti sadar akan unsur kebutuhan dan keinginan serta keterjangkauan financial. Selanjutnya yaitu menyingkirkan gengsi karena banyak pengeluaran terjadi karena termakan oleh ego yang tinggi. Selain bermanfaat pada financial yang sehat frugral living juga berdampak pada kesejahteraan pribadi. Karena gaya hidup ini dapat mengurangi stress sebab masalah uang sehingga dapat berfokus pada hal-hal yang penting dalam hidup. Seperti membangun hubungan sosial, kesehatan serta pengembangan diri. Oleh karena itu prinsip hidup ini layak untuk kita terapkan terutama bagi kita yang mempunyai target tertentu dalam kehidupan, selain itu frugal living juga menuntun kita untuk memiliki gaya hidup seperti Rasullah SAW.

Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk bersikap moderat terkait manajemen keuangan. Di satu sisi, kita tidak boleh pelit, di sisi lain, kita juga tidak boleh boros. Sikap hidup moderat ini mendorong kita untuk menikmati kehidupan di satu sisi, tapi juga memiliki kontrol dalam mengeluarkan uang. Kita memang boleh menikmati hasil jerih payah kita, tapi kita juga harus memikirkan keamanan finansial kita. Dengan demikian, orientasi untuk keberlangsungan kehidupan lebih diprioritaskan. Prinsip moderasi dalam kehidupan, menguntungkan kita, termasuk dalam manajemen keuangan. Demikianlah ajaran Rasulullah…