Penulis: Aisyah Nurul Aini ,Editor: Ika Amiliya Nurhidayah
Dewasa ini semakin banyak orang muslim yang mulai meninggalkan kewajiban mereka dalam melakukan ibadah shalat. Padahal ibadah shalat yang diwajibkan sebanyak lima waktu dalam sehari ini merupakan ibadah yang memiliki banyak keistimewaan. Diantara keistimewaan shalat yaitu dapat dilihat dari segi penurunan perintahnya yang berkaitan erat dengan peristiwa Isra’ Mi’raj. Isra’ Mi’raj merupakan perjalanan malam Rasulullah dari Masjidil haram sampai ke Masjidil Aqsa, kemudian dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha. Peristiwa Isra’ Mi’raj ini terjadi pada tahun kesedihan atau yang biasa disebut ‘am al-khusni karena pada tahun itu Rasulullah ditinggal wafat oleh dua orang yang paling berpengaruh dalam dakwah Islam yaitu Khadijah istri Rasulullah dan Abu Thalib paman Rasulullah.
Shalat menjadi ibadah yang diwajibkan baik dalam Al-Qur’an maupun teks-teks keagamaan Islam lainnya. Tidak ada perbedaan pendapat mengenai kewajiban shalat lima waktu. Namun dalam pelaksanaannya, masih saja banyak umat muslim yang meninggalkan ibadah shalat. Rasa malas dan jenuh menjadi fenomena umum dikalangan kaum muslimin terlebih mereka yang masih menginjak usia remaja. Di antara penyebab malasnya seseorang melaksanakan ibadah shalat yaitu pertama, terjadinya perkembangan teknologi yang kerap membuat lalai akan ibadah. Kedua, kurangnya pemahaman masyarakat terkait keistimewaan ibadah shalat dibandingkan ibadah-ibadah lainnya.
Salah satu ayat Al-Qur’an yang membahas mengenai Isra’ Mi’raj yaitu Q.S. Al-Isra ayat 1 yang berbunyi:
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
“Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Mayoritas Ulama tafsir menyatakan bahwa Isra’ Mi’raj merupakan peristiwa yang sangat istimewa. Hal tersebut ditunjukkan melalui pengunaan lafadz Subhana pada awal ayat yang menerangkan Isra’ Mi’raj. Lafadz Subhana yang berarti “Maha Suci” ini hanya terdapat pada awal Surah Al-Isra dan tidak terdapat pada 113 surah lainnya. Dengan adanya hal tersebut nyata bahwa Isra’ Mi’raj ini merupakan peristiwa dahsyat sebagai bentuk kecintaan Allah terhadap hamba-Nya yang paling istimewa yaitu Rasulullah SAW.
Puncak dari peristiwa Isra’ Mi’raj yaitu diperintahkannya shalat lima waktu. Shalat menjadi ibadah yang istimewa dibandingkan dengan ibadah-ibadah lainnya, karena perintahnya datang bersamaan dengan peristiwa agung yang hanya terjadi satu kali dalam sejarah kehidupan manusia. Shalat menjadi cara spiritual bagi seorang hamba untuk naik derajat spiritual menuju Sang Maha Spiritual. Shalat juga dapat menjadi benteng yang mencegah perbuatan keji terhadap sesama mahluk hidup yang mana hal tersebut hanya bisa dimiliki oleh manusia yang memiliki derajat spiritual.
Dapat disimpulkan bahwa shalat merupakan ibadah yang jelas disebutkan kewajibannya dalam Al-Qur’an dan teks-teks keagamaan Islam lainnya. Namun sayangnya masih banyak orang-orang yang mengaku muslim namun enggan melaksanakan shalat. Salah satu penyebab keengganan mereka dalam melaksanakan shalat adalah karena kurangnya pemahaman mereka terhadap pemaknaan shalat. Mereka kurang memperhatikan bahwa shalat merupakan satu-satunya ibadah yang diperintahkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW langsung tanpa adanya perantara. Perintah ibadah shalat diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW ketika peristiwa Isra’ Mi’raj. Isra’ Mi’raj menjadi cara Allah untuk menghibur Nabi yang ketika itu baru saja ditinggal wafat oleh dua orang yang paling berpengaruh dalam hidupnya, juga sebagai cara Allah menunjukkan keagungan kuasanya. Hal itu sebagai bukti anugerah dan kasih sayang Allah terhadap kekasih-Nya yaitu Nabi Muhammad SAW juga sebagai bentuk kasih sayang-Nya pada hamba-hamba-Nya.