Oleh : Khanifah Auliana
Zaman sekarang ini banyak kita lihat kecanggihan teknologi dan informasi yang semakin pesat. Tak heran apabila semua sektor bidang menggunakan teknologi yang modern, mudah dan sangat cepat. Apalagi dalam bidang pendidikan, semakin majunya teknologi informasi membuat kemudahan bagi pelajar atau guru. Jika dulu para anak-anak atau bahkan mahasiswa harus ke gedung pendidikan tempat menimba ilmu dengan adanya kecanggihan teknologi sekarang orang-orang yang akan menuntut ilmu tak perlu secara tatap muka hanya menggunakan gadget. Pendidikan di Indonesia menjadi hal yang sangat diperhatikan dari dulu sampai sekarang. Sistem pendidikan terus diperbaiki dan adanya kemajuan teknologi sangat membantu pemerintah dan masyarakat untuk mengembangkan ilmu lebih luas lagi.
Pandangan orang zaman dulu, saat Indonesia dijajah belum banyak orang yang sekolah atau menuntut ilmu hanya khuhus kalangan atas saja. Saat sudah mulai merdeka, Indonesia mengalami perkembangan dalam pendidikan yang cukup signifikan dilihat dari orang-orang kalangan biasa yang diperbolehkan untuk menuntut ilmu. Bahkan dulu hanya dari kalangan laki-laki saja yang harus bersekolah atau berpendidikan sedangkan perempuan dipandang sebelah mata karena pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga. Namun sistem itu di hapus sebab tidak hanya laki-laki saja yang harus berpendidikan tapi perempuan juga memerlukan pendidikan. Oleh karena itu, pandangan masyarakat dulu terkait gender antara perempuan dan laki-laki sangat dibedakan.
Mirisnya dulu, para anak-anak perempuan hanya diwajibkan untuk melayani orang rumah saja. sedangkan anak laki-laki sangat diagungkan, karena dapat menjadi pemimpin bagi dan lebih mendominasi. Perbedaan gender yang menyimpang itu membuat sebagian orang tak setuju dan era modern ini masyarakat mulai bisa menyetarakan diri antara baik laki-laki dan perempuan. Dunia pendidikan bukan hanya berhak untuk laki-laki saja namun perempuan juga perlu karena seorang perempuan akan menjadi madrasah atau sekolah pertama bagi anak-anaknya nanti. Jadi tak perlu minder atau memandang sebelah gender perempuan, jangan saling mendominasi tapi bekerjasama sesuai kewajiban gender masing-masing. Dalam Al-Qur’an juga telah dijelaskan betapa pentingnya menuntut ilmu bagi semua manusia.
Surat Al-’Alaq ayat 1-5: Ilmu Pengetahuan.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ . خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ . اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ . الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ . عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Dalam surat Al-alaq ayat 1-5 tersebut dijelaskan bahwa manusia untuk pertama kalinya saat nabi Muhammad mendapat Wahyu, nabi Jibril memberikan pesan dengan kata “Bacalah” kata perintah tersebut berfokus kepada belajar, dengan membaca manusia akan mendapatkan ilmu baru atau informasi yang salah satunya tak pernah hilang dari pendidikan. Kata “baca” akan selalu menjadi hal yang sangat penting, apalagi Indonesia dalam urutan salah satu negara dengan minat baca sedikit. Oleh karenanya, tingkatkan membaca dengan bacaan-bacaan pengetahuan yang luas serta menanamkan pikiran serta menambah wawasan luas. Selain itu membaca Alqur’an juga jangan pernah ketinggalan, satu Wahyu yang jadi pedoman umat Islam dengan segala petunjuk di dalamnya. memahami aspek tersebut dapat kita lihat Pentingnya pendidikan bagi perempuan dapat dilihat dari 2 sisi. Pertama, pendidikan yang terdidik dapat mengikis ketidaksetaraan gender yang menjadi perhatian banyak kalangan. Kedua, bagi yang meyakini bahwa tugas perempuan di rumah untuk mendidik anak-anak, maka seorang pendidik yang baik adalah yang memiliki pendidikan cukup.