Oleh:Intan Anggreaeni S
Sebagai negara yang dianugerai berjuta macam kebudayaan, Indonesia tentunya memiliki tantangan sendiri dalam menjaga keaneragamannya tersebut. Globalisasi dan zaman yang terus berkembang, membuat kita harus semakin sungguh sungguh menjaga warisan budaya agar tetap lestari. Generasi bangsa yang tumbuh beriirngan dengan kecanggihan teknologi juga menjadi tantangan sendiri untuk memperkenalkan kepada mereka mengenai apa itu budaya lokal dan beragam jenis kesenian di dalamnya. Pada umumnya mereka acuh tak acuh terhadap kebudayaan lokal dan enggan untuk masuk dan melestarikannya. Minat yang menurun akibat digerus arus globalisasi membuat pemerintah harus memutar otak agar mereka generasi bangsa dapat memiliki ketertaikan pada budaya lokal yang kita miliki.
Kecanggihan teknologi yang ada saat ini merupakan salah satu gerbang perubahan bagi Indonesia. Melalui teknologi dengan segala macam kecanggihannya kita dipermudah dalam mencari hal apa pun. Namun dibalik kecanggihannya tersebut jika tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya kecanggihan tersebut akan menjadi boomerang bagi penggunanya. Teknologi dapat menjadikan kita malas dan enggan untuk bersosialisasi dengan orang lain karena para penggunanya akan berfikit hal tersebut tidak lagi mereka butuhkan selagi ada smartphone digenggamannya. Dari hal hal kecil seperti itu lah yang membuat kita akan lupa mengenai beberapa hal yang besar lainya seperti budaya lokal yang tadi kita bahas.
Budaya adalah aset bangsa dan sudah seharusnya kita sebagai generasi penerus bangsa melestarikan dan memperkenalkan budaya tersebut kepada generasi selanjutnya. Namun pola kehidupan yang sudah berubah akibat kecanggihan teknologi menjadi tantangan sendiri dalam melestarikannya. Sehingga untuk mensiasati hal tersebut pemerintah ini Indonesia membuat inovasi baru yakni Aniwayang. Aniwayang merupakan gabungan dari animasi dan wayang dimana pagelaran wayang dikemas dengan menarik dengan menampilkan animasi sebagai tokoh utamanya sehingga dengan hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat generasi muda.
Aniwayng memiliki tiga tokoh utama kakak beradik yaitu Cila, Cili dan Cilo. Animasi wayang ini digagas oleg Daud Budi Surya Nugraha yang bertujuan agar wayang tetap terjaga eksistensinya di era gempuran digitalisasi ini. Kepala Balai Media Kebudayaan (BMK) Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) menuturkan bahwa Aniwayang ini merupakan terobosan baru untuk memperkenalkan budaya lokal kepada publik yang dikemas secara digital dan akan tayang di televisi nantinya. Karena menurutnya generasi muda Indonesia membutuhkan alternatif tayangan yang berisi beragam kebudayaan daerah yang ada di Indonesia sekaligus memperkenalkannya kepada mereka.
Pengenalan budaya menggunakan aniwayang diharapkan dapat menuai respon positif dari masyarakat Indonesia, karena berupaya melestarikan budaya lokal yang kita miliki. Memperkenalkan sesuatu melalui wayang juga pernah dilakukan oleh Sunan Kalijaga ketika memperkenalkan agama Islam. Hal ini mencontohkan bagaimana sebuah kebudayaan dapat menjadi media penyebaran nilai-nilai kebaikan. Bangga pada tradisi, merupakan modal penting dalam membangun karakter, sekaligus jatidiri Bangsa.