Kumandang Cinta Rasul di Alun-Alun Jepara

Oleh: Intan Anggreaeni S

Bukan hanya dimomentum Maulid Nabi saja umat islam berbondong bondong mengalunkan sholwat nabi namun pada hari hari besar yang lain seperti HUT TNI yang ke-78 juga diiringi dengan seruan merdu menyanjung Nabi Muhammad Saw. HUT TNI sendiri diperingati setiap tanggal 5 oktober oleh seluruh masyarakat Indonesia. Pada tanggal tersebut dulunya merupakan tanggal pembentukan TKR (Tentara Keamanan Indonesia) atau sekarang diubah menjadi Tentara Negara Indonesia (TNI) yang pada saat itu dipimpin oleh Jendral Soedirman sebagai panglima TNI. Itulah alasan mengapa setiap tanggal 5 Oktober diperingati sebagai hari ulang tahun Tentara Negara Indonesia.

Sejak dibentuk dan ditetapkan sebagai garda terdepan keamanan Repbulik Indonesia tepatnya pada 5 Oktober 1945 silam hingga sekarang beragam perhelatan digelar untuk menyambut hari ulang tahun republik indonesia di setiap tahunnya. Dari mulai upacara bendera, beragama ajang perlombaan hingga menggelar tasyakuran. Seperti yang dilakukan di Jepara, nampak ribuan orang dan hadrah secara kompak dan beriringan membacakan sholawat secara bersama sama di Alun-Alun Jepara pada 8 Oktober lalu. Sontak tindakan tersebut berhasil menyedot banyak atensi masyarakat, mereka beranggapan bahwa hal tersebut merupakan sebuah cara yang positif dalam menyambut hari ulang tahun TNI sekaligus juga dapat digunakan sebagai sarana untuk bersilaturahmi.

Acara yang digelar pada minggu malam tertebut dipimpin oleh Habib Ismail Alkaf dan dengan diiringi 1000 hadrah dari daerah setempat. Tidak hanya itu dilansir dari radarkudus.jawapos.com kegiatan ini juga merupakan festival budaya yang dikemas secara bersamaan dengan HUT TNI yang ke-78. Sehingga dapat dikatakan bahwa dengan adanya acara ini dapat mengenalkan budaya dan kesenian lokal kepada masyarakat sekaligus menjadi sebuah langkah yang positif untuk meningkatkan rasa cinta kepada rasul.

Edy Supriyanta selaku PJ Bupati Jepara juga mengetakan bahwa kegiatan ini digelar guna menyambut HUT TNI ke-78 sekaligus gelar budaya dengan harapan dapat menjaga dan membangun budaya serta tradis masyaraka setempat. Acara ini diawali dengan kegiatan gowes bersama, kemudian dilanjutkan dengan festival rebana, gelar ukiran jepara, berbagai macam pentas kesenian budaya setempat, hingga sholawat bersama.

Diadakannya acara tersebut diharapkan dapat menjadi pionir untuk mengakan tradisi dan kesenian budaya lokal serta dapat meningkatkan jalaninan silaturahmi antar masyarakat setempat. Bukan hanya itu dengan digelarnya festival rebana dan sholawat bersama dengan diiirngi 1000 hadroh juga merupakan cara kita untuk menyampaikan rasa cinta kepada baginda Nabi Muhammad Saw. Peristiwa tersebut juga dapat dilihat sebagai wujud melestarikan sekaligus mencintai budaya lokal.  Disini, ekspresi antaratradisi agama dapat bersatu padu, mengalun merdu. Beragama itu perlu, bahkan harus, tapi kita juga harus menjaga serta merawat tradisi budaya lokal, sebagai salah satu identitas dan jatidiri Bangsa.