Penulis: Dr. Muhammad Ash-Shiddiqy,M.E., Editor: Rifa’i
Malam Lailatul Qadar adalah salah satu malam paling istimewa dalam Islam. Keistimewaannya bahkan disebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur’an, di mana Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Lailatul Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam Lailatul Qadar itu? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 1-3). Ayat ini menjadi dasar utama mengapa malam ini begitu dinanti-nanti oleh umat Islam, terutama di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.
Namun, ada perdebatan menarik di kalangan ulama mengenai makna “seribu bulan” dalam ayat tersebut. Apakah ini bermakna literal, yaitu 1000 bulan (sekitar 83 tahun), ataukah maknanya lebih luas, yaitu melebihi 1000 bulan? Perbedaan pendapat ini melahirkan dua tafsiran utama: littahdid dan littaktsir.
Littahdid vs Littaktsir: Perbedaan Tafsir<
1. Littahdid (Makna Literal)
Pendapat pertama menyatakan bahwa “seribu bulan” dalam ayat tersebut bermakna literal, yaitu 1000 bulan atau sekitar 83 tahun. Artinya, beribadah pada malam Lailatul Qadar pahalanya setara dengan beribadah selama 1000 bulan. Ini adalah pendapat yang lebih banyak dipegang oleh para ulama. Mereka berargumen bahwa angka 1000 bulan disebutkan secara spesifik untuk menunjukkan keistimewaan malam ini, bukan sebagai kiasan.
2. Littaktsir (Makna Kiasan)
Pendapat kedua mengartikan “seribu bulan” sebagai kiasan yang bermakna lebih luas. Menurut tafsiran ini, pahala ibadah pada malam Lailatul Qadar bisa melebihi ibadah selama 1000 bulan, bahkan sepanjang usia alam dunia. Minimal, pahalanya setara dengan ibadah selama 1000 tahun. Pendapat ini didasarkan pada pemahaman bahwa keutamaan malam Lailatul Qadar tidak terbatas pada angka tertentu, melainkan memiliki nilai yang tak terhingga.
Meskipun ada perbedaan tafsir, kedua pendapat sepakat bahwa malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh keberkahan dan keistimewaan. Para ulama lebih condong pada tafsir pertama (littahdid), namun tidak menafikan kemungkinan makna kedua. *Allahu a’lam*, hanya Allah yang mengetahui kebenaran sepenuhnya.
Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar bukan sekadar malam biasa. Ia memiliki beberapa keutamaan yang membuatnya begitu istimewa:
1. Lebih Baik dari 1000 Bulan
Sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Qadr: 3, ibadah pada malam ini lebih baik daripada ibadah selama 1000 bulan. Ini adalah kesempatan emas bagi umat Islam untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya.
2. Malam Turunnya Al-Qur’an
Malam ini menjadi saksi turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad ﷺ. Al-Qur’an, sebagai pedoman hidup umat Islam, diturunkan pada malam yang penuh berkah ini (QS. Al-Qadr: 1).
3. Malam Penuh Keberkahan
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi.” (QS. Ad-Dukhan: 3). Keberkahan ini mencakup pengampunan dosa, rahmat, dan kebaikan bagi siapa saja yang beribadah dengan ikhlas.
4. Malam Penuh Kedamaian
Pada malam ini, para malaikat turun ke bumi membawa kedamaian dan ketenangan. Allah SWT berfirman, “Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan hingga terbit fajar.” (QS. Al-Qadr: 4-5).
5. Pengampunan Dosa
Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa yang menunaikan shalat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari & Muslim).
6. Penentuan Takdir Tahunan
Pada malam ini, Allah menetapkan segala urusan yang akan terjadi selama satu tahun ke depan, termasuk rezeki, ajal, dan takdir lainnya (QS. Ad-Dukhan: 4).
Amalan Ringan dengan Pahala Besar
Bagi mereka yang merasa berat untuk melakukan qiyamullail (shalat malam) atau tarawih, Syeikh Al-Arif Asshowy memberikan anjuran untuk melakukan amalan-amalan ringan namun berpahala besar. Di antaranya:
1. Shalat Magrib dan Isya Berjamaah
Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa shalat Magrib dan Isya berjamaah, maka ia telah mengambil bagian yang sempurna dari Lailatul Qadar.” Amalan ini sederhana, namun memiliki nilai yang sangat tinggi di sisi Allah.
2. Membaca Doa Khusus
Membaca doa berikut sebanyak tiga kali di malam hari: “Laa ilaaha illallohul haliimul kariim, subhaanallohi robbis samaawaatis sab’i wa robbil ‘arsyil ‘azhiim.” Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Pemaaf dan Pemurah. Maha Suci Allah, Penguasa langit tujuh dan Penguasa ‘Arsy yang agung.” Diriwayatkan bahwa siapa saja yang membaca doa ini tiga kali, maka ia seperti meraih Lailatul Qadar.
Doa yang Dianjurkan
Rasulullah ﷺ mengajarkan doa khusus yang dianjurkan untuk dibaca pada malam Lailatul Qadar:
“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.”
Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Pengampun, mencintai pengampunan, maka ampunilah aku.” (HR. Tirmidzi). Doa ini mencerminkan permohonan ampunan dan rahmat dari Allah SWT.
Kesimpulan
Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh keistimewaan dan keberkahan. Meskipun ada perbedaan tafsir mengenai makna “seribu bulan”, semua sepakat bahwa malam ini adalah kesempatan emas untuk meraih pahala dan pengampunan dosa. Bagi yang merasa berat untuk beribadah sepanjang malam, amalan ringan seperti shalat berjamaah dan membaca doa khusus bisa menjadi alternatif yang berpahala besar. Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk meraih keberkahan malam Lailatul Qadar. Aamiin.