Pewarta : Ika Amiliya, Editor : Amarul Hakim
Cirebon – Lakpesdam NU Kota Cirebon bersama Rumah Moderasi Beragama (RMB) Sejati UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menggelar Gebyar Toleransi dan Bhineka Tunggal Ika dalam Kerukunan Beragama di Auditorium Pascasarjana UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon pada Rabu, (11/12).
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Rektor II UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Prof.Dr.H.Ilman Nafi’a, M.Ag., Rais Syuriah PCNU Kota Cirebon Dr. K.H. Miftah Faqih, MA., Katib Syuriah PCNU Kota Cirebon K.H. Abdul Mujib, Mustasyar PCNU Kota Cirebon K.H. Syamsuddin, dan Kepala Unit Idensos Densus 88 Kompol H. Satori, S.H., M.M. Hadir pula para pemuka agama dan aliran kepercayaan, Js. Suryana Erawan (Konghucu), PMd. Toto Sutanto (Budha), Made Supartini, S.Ag. (Hindu), Pdt. Heru Kusumo (Kristen), Romo Antonius Haryanto. Pr. (Katolik), dan Kiai Miftah Faqih (Islam).
Kegiatan ini mengusung tema “Penguatan Nilai-nilai Kebhinekaan dan Toleransi melalui Festival Seni dan Budaya se-Wilayah Ciayumajakuning,” dengan tujuan untuk menanamkan nilai kebhinekaan dan toleransi dalam kehidupan beragama masyarakat se-wilayah Ciayumajakuning, meningkatkan kampanye Bhineka Tunggal Ika dan toleransi melalui seni dan budaya, dan mendukung serta mengokohkan ketertiban dan keamanan nasional.
Baca juga : Kuatkan Toleransi dan Kerukunan, FKUB Kabupaten Pekalongan Gelar Dialog Lintas Agama
Ketua Lakpesdam NU Kota Cirebon sekaligus Ketua RMB Sejati UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Dr. H. Mohamad Yahya, M.Hum mengungkapkan, kegiatan ini menjadi penting mengingat indeks toleransi Kota Cirebon pada tahun 2023 sempat mengalami penurunan di banding 2022.
“Kegiatan ini menjadi penting dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara mengingat wilayah kita pada tahun kemarin indeks toleransi turun 1% dibanding tahun sebelumnya. Dan tahun ini kita semua tahu ada 2 kasus penting di Cirebon, dan itu juga akan menyebabkan indeks toleransi di wilayah Ciayumajakuning akan semakin turun,” ujarnya.
Pagelaran seni dan budaya ini dihadiri sekitar 150 penonton. Kegiatan diawali dengan do’a bersama lintas agama oleh para pemuka agama yang hadir dan kemudian dimeriahkan oleh berbagai pementas seni dan budaya se-Ciayumajakuning. Di antaranya Tari Medley Wonderful Indonesia (Mahasiswa PIAUD), Tari Buyung (Paseban Cigugur Kuningan), Wushu (Majelis Agama Konghuchu Indonesia), Tari Jauk Manis dari Bali (Polresta Cirebon), Musik Tradisional Kontemporer (Gardu Musik), Puisi monolog (Mahasiswa IAT), Arabic Song (Mahasiswa IAT), Solo Vocal (Siswa SD Santa Maria), PSM Kidung Kinasih (Mahasiswa UIN SSC), Seni Beladiri Tangan Kosong (IPPNU Kota Cirebon), dan Tari Topeng (UKM Theater Awal).
Baca juga : Melintasi Batas: Nuansa Corak Budaya dalam Tafsir Al-Qur’an yang Menggugah Pemikiran
Dalam sambutannya, Wakil Rektor II Ilman Nafi’a berharap kegiatan ini mampu menangkal segala aktivitas yang mengganggu persatuan dan kesatuan negara.
“Mudah-mudahan dalam pertemuan ini bisa menangkal berbagai kegiatan aktivitas yang di luar sana dapat mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang di-backup dengan Bhineka Tunggal Ika,” ucapnya.